NILAI
MATA UANG YANG BERFLUKTUATIF
Meskipun
bank-bank sentral terkadang ikut campur tangan
dalam bursa valuta asing dengan cara membeli dan menjual mata uang dalam jumlah
besar, tetapi hampir semua mata uang berfluktuasi secara bebas satu sama lain.
Para manajer
keuangan harus memahami
bagaimana cara untuk melindungi perusahaannya terhadap kerugian atau untuk
mengoptimalkan keuntungan dari fluktuasi semacam itu. Tingkat risiko nilai
tukar mata uang lainnya dihadapi ketika suatu negara menunda atau mernbatasi
partukaran mata uangnya, dan para manajer harus mencoba untuk meramalkan dan
meminimalkan atau menghindari kerugian akibat memegang mata uang yang tidak
dapat ditukar dan dengan demikian menjadi mata uang yang kurang bermanfaat
dalam jumlah besar.
Ø Kurs spot (spot
rate) adalah nilai tukar antara dua mata uang untuk
perdagangan segera dengan jangka waktu penyerahan selama dua hari. Kurs yang
berada pada baris yang sama dengan nama negaranya adalah kurs spot.
Ø Kurs forward
atau kurs berjangka (forward rate) adalah harga hari ini untuk suatu
komitmen oleh satu pihak guna menyerahkan atau mengambil dari pihak lain uang
yang sexing diperdagangkan, kontrak semacam itu pada umumnya dapat dilakukan
untuk jangka waktu 30, 60, 90, atau'180 hari. Anda mungkin dapat merundingkan
dengan bank mengenai periode waktu yang berbeda atau membuat kontrak dalam mata
uang lain.
Ø Begitu Banyak
Yen, Begitu Sedikit Pound
Mungkin
kelihatannya bahwa semakin sedikit unit dari suatu mata uang yang diperlukan
untuk membeli dolar, "semakin keras" atau semakin baik mata uang
tersebut dibandingkan dengan yang lainnya. Tetapi, hal ini tidak selalu benar.
Di luar ekonomi
yang terkendali, kekuatan permintaan dan penawaran hari ini mernaksa sebagian
besar bursa valas untuk menetapkan harga dari berbagai mata uang. Seperti yang
telah dikemukakan sebelumnya, pada tahun 1945, mata uang
negara-negara non komunis utama di dunia ditetapkan dalam nilai relatif
terhadap AS$. Nilai tukar itu adalah kurs di pasar pada waktu itu. Sejak tahun
1973, nilai relatif mata uang dan kemudahannya untuk dikonversi telah
ditetapkan oleh kekuatan pasar, yang dipengaruhi banyak faktor, termasuk
kebijakan perdagangan pernerintah, kebijakan moneter dan fiskal.
1. Kebijakan
moneter mengendalikan jumlah uang beredar dan tingkat pertumbuhannya.
2. Kebijakan
fiskal ditujukan untuk pengumpulan dan pembelanjaan uang oleh
pemerintah.
Biaya dari
suatu kontrak forward adalah premi atau diskon yang dibandingkan dengan kurs
spot tergantung pada
Perkiraan masyarakat keuangan dunia bisnis, Individu dan pemerintah mengenai
apa yang akan terjadi dimasa depan. Faktor perkiraan dalam pertimbangan meliputi: prediksi
permintaan dan penawaran untuk kedua mata uang, inflasi relatif di kedua
negara, produktivitas relatif dan perubahan biaya tenaga kerja per unit,
perkiraan hasil pemilihan umum atau perkembangan politik lainnya, serta
perkiraan tindakan fiskal, moneter, dan bursa valuta asing yang di lakukan oleh
pemerintah.
Ø Harga Jual dan Harga
Beli
Apabila seorang pebisnis
menghubungi bank atau agen penukaran mata uang untuk membeli atau rnenjual
suatu mata uang, maka ia akan mendapatkan harga jual dan harga beli dan mata
uang tersebut Harga beli biasanya lebih rendah dari pada harga jual.
Ø Kurs Silang
Hal ini khususnya
adalah benar untuk yen Jepang (V) dan euro Uni Eropa (€): Banyak orang
memperkirakan bahwa euro akan semakin sering digunakan seperti dolar. Walaupun
pertukaran kebanyakan mata uang besar dilakukan melalui AS$, adalah mungkin
untuk mencari kurs guna perdagangan secara langsung antara mata uang non AS$.
Kurs ini disebut kurs silang (cross rate).
Ø Kurs yang
Berfluktuasi Menimbulkan Risiko
Bila aktivitas
Anda melibatkan lebih dari satu negara, maka Anda harus berurusan dengan lebih
dari satu mata uang. Risiko potensial lainnya bagi suatu perusahaan adalah
bahwa suatu negara di mana perusahaan tersebut memiliki banyak aktiva mungkin
melakukan pengendalian pertukaran mata uang.
Perpajakan
maka di sini
tarif dan pajak yang dan
di kenakan atas korporasi harus diperhatikan. Bisa dikatakan bahwa korporasi
tidak membayar pajak, melainkan hanya menagih pajak dari masyarakat. Pada akhirnya
masyarakatlah yang membayar pajak. Pajak-pajak tersebut mungkin ditagih
kepelanggan melalui harga jual yang lebih tinggi, ke karyawan melalui
potongan atau upah gaji.
Pemegang harga jual saham melalui dividen
atau keuntungan modal yang lebih rendah, atau ke
pemasok melalui pesanan yang lebih kecil. Tetapi, walaupun korporasi bertindak sebagai penagih pajak dan
bukan sebagai pihak yang menanggung beban pajak. Harga
sahamnya cenderung untuk meningkat, dan koporasi.
Pajak yang
Berbeda di Negara yang Berbeda
Pajak
penghasilan merupakan pendapatan pemerintah yang terbesar. Kemudian ada
pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai atas barang atas jasa, pajak
atas keuntungan modal, pajak properti, dan pajak jaminan. sosial. Suatu
perusahaan harus rnempelajari secara hati-hati hukum pajak dari setiap negara
di mana perusahaan tersebut beropeasi.
· Infalasi
Fenomena
kenaikan harga semua barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu
merupakan hal yang tidak asing lagi. Inflasi mungkin penyebab utama dari berakhirnya
boom ekonomi dunia yang tidak disangka – sangka, yang terjadi dari akhir perrang
dunia II di tahun 1945 sampai tahun 1973. Ketika harga-harga barang yang diperdagangkan secara
internasional meningkat karena kombinasi antara meningkatnya permintaan dan
meningkatnya penawaran uang disemua negara berkembang, sebagian
orang menganggap inflasi adalah masalah yang tebatas pada negara
berkembang dan bahwa negara-negara maju tidak perlu mencemaskkannya.
·
Pengaruh Inflasi pada suku bunga
Inflasi jelas merupakan
faktor kekuatan keuangan eksternal yang harus dihadapi oleh manajer keuangan
dengan sebaik mungkin. Hampir, semua perusahaan kadang-kadang harus meminjam
uang, dan tingat inflasi menentukar biaya riil dari pinjaman. Suku bunga riil
diperoleh dengan cara mengurangkan inflasi dari suku bunga nominal.
·
Kebijakan Moneter dan Fiskal Mempengaruhi
Inflasi
Negara-negara
dapat melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter rnereka sedemikian rupa
sehingga menyebabkan peningkatan atau penurunan inflasi.
Kebijakan yang
berhasil memiliki dua penyebut utama:
1. Kebijakan
tersebut menghilangkan pengendalian ekonomi artifisial, seperli pengendalian
upah dan harga.
2. Kebijakan
tersebut menerapkan pengendalian fiskal dan moneter Pengendalian tersebut
termasuk pajak yang lebih rendah dan pertumbuhan penawaran uang yang lebih
lambat.
·
Pentingnya Inflasi bagi Bisnis
Inflasi menjadi
perhatian manajemen. Tingkat inflasi yang tinggi mempersulit perencanaan
pengeluaran modal. Tingkat inflasi yang tinggi mendorong dilakukannya pinjaman (uang) sebab
pinjaman tersebut akan dibayar kembali dengan uang lebih rendah nilainya.
Tetapi, tingkat inflasi yang tinggi juga menirnbulkan tingkat bunga tinggi
sehingga mungkin menghambat pemberian pinjaman. Para pemberi pinjaman potensial
mungkin khawatir bahwa walaupun dengan suku bunga yang tinggi, jumlah yang
dibayarkan kembali ditambah bunga akan lebih rendah nilainya dibandingkan
dengan jumlah yang dipinjamkan. Ketimbang meminjamkan, pemilik uang bisa
membeli sesuatu yang diharapkan akan meningkat nilainya, sehingga justru
mendorong inflasi.
Para pemberi
pinjaman mulai mengunakan suku bunga variabel yang naik atau turun mengikuti
irflasi, untuk memindahkan risiko kepada peminjam.
·
Inflasi dan
Perusahaan Internasional
Manajemen perusahaan
internasional haruss mencoba untuk memprediksi tingkat inflasi untuk setiap
negara di mana perusahaan itu berada. Tingkat inflasi komparatif akan
mempergaruhi nilai mata uang komparatif ketika mata uang dari negara dengan
tingkat inflasi tinggi melemahkan mata uang dengan tingkat inflasi yang lebih
rendah. Manajemen akan mencoba untuk meminimalkan kepemilikan atas mata uang
yang lebih lemah.
Tingkat inflasi
yang lebih tinggi akan mengakibatkan harga barang dan jasa yang dihasilkan atau
ditawarkan oleh suatu negara meningkat, dan dengan demikian barang dan jasa
tersebut menjadi kurang kompetitif. Tingkat inflasi relatif mempengaruhi di
mana perusahaan internasional meningkatkan dan melakukan investasi modal. Suku
bunga cenderung akan lebih tinggi ketika inflasi tinggi, dan inflasi yang tinggi
menghambat investasi baru.
·
Indeks Kemelaratan
Istilah Indekks
kelemelaratan (misey indeks) mulai digunakan didunis politik Amerika Serikat
pada saat dilakukan kampanye pemilihan presiden tahun 1980, ketika baik
tingkat inflasi maupun pengangguran cukup tinggi, indeks tersebut merupakan
jumlah dari tingkat pengangguran dari inflasi yang sederhana dan menjadi
sejenis indikator dari keberhasilan ekonomi: semakin tinggi nilainya, semakin
rendah kemelaratannya
·
Praktik-praktikk Akuntansi
Bila suatu
perusahaan internasional berurusan dengan cabang-cabangnya di luar negeri, maka
perusahaan internasional tersebut harus siap untuk mengikuti aturan praktik
akuntansi di negara di mana cabang tersebut beroperasi. Perusahaan
internasional tersebut kemudian harus menerjemahkan praktik-praktik ini ke
dalam praktik akuntansi yang digunakan negara asalnya agar dapat dipahami oleh
masyarakat, investor, dan pejabat pemerintah dari negara asal perusahaan
internasional yang dimaksud.
Amerika Serikat
mengikuti standar-standar dari Badan Standar Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Standards Board-FASB) sedangkan Negara negara lain di dunia
umumnya mengikuti Badan Standar Akuntansi Intemasional (International
Accounting Standards Board-IASB), yang berkedudukan di London.
·
Perbankan Internasional
Salah satu
persyaratan keanggotaan WTO adalah bahwa negara-negara anggotaan hharus membuka
sistem perbankannya kepada orang asing. Di Jepang, perbedaan budaya sering
menyulitkan perusahaan asing untuk melakukan bisnis. Satu-satunya bank besar
milik AS di Jepang, Shinsei Bank, telah menghadapi masalah dalam melakukan
penyesuaian sejak dibeli oleh suatu perusahaan investasi AS pada tahun 2000.
Sebagian dari masalah tersebut bukanlah sekadar kebencian kepada yang asing,
tetapi fakta bahwa bank Jepang "beroperasi menurut suatu kode quasi-moral
tidak tertulis yang mengharuskannya
·
Tabungan rumah tangga
Tabungan rumah
tangga adalah penting karena memungkinkan penciptaan modal untuk investasi baru
Ketika masyarakat menabung, bank-bank dan pemberi pinjaman lainnya memiliki
lebih banyak uang untuk pinjaman. Tabungan sebagai persentase dari pendapatan
bersih setelah pajak (disposable income) merupakan ukuran yang baik dari
tingkat tabungan di suatu negara.
Ø Penyebab
Meningkatnya Utang Negara Berkembang
Penyebab
bertambahnya utang negara berkembang adalah melonjaknya harga minyak (impor
minyak mentah oleh negara berkembang rata-rata 16 persen dari total impor
negara-negara berkernbang yang bukan penghasil minyak): Pada tahun 1973-1974,
harga minyak naik empat kali lipat dan pada tahun 1979-1980 naik dua
kali lipat. Dasar dari kenaikan tahun 1979-1980 yang lebih tinggi mencerminkan peningkatan yang lebih
tinggi lagi secara absolut dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 1973-1974.
Kenaikan harga
minyak ini membuat inflasi yang sudah parah menjadi lebih parah lagi, dan
gabungan tersebut menyebabkan terjadinya resesi dunia. Penurunan dalam harga
minyak mulai tahun 1981 berdampak buruk pada perekonomian Meksiko dan negara
berkembang anggota OPEC.
Setelah
kenaikan harga minyak pada tahun 1979-1980, suku bunga meningkat Kenaikan tersebut mempengaruhi
semua pinjaman baru dan banyak pinjaman yang sudah ada yang memiliki suku bunga
mengambang dan bukannya tetap.
·
Solusi Masalah utang :
1.
Solusi Jangka Pendek
Cara mengatasi
masalah utang jangka pendek meliputi penjadwalan utang pembayaran utang untuk
negara-negara yang tidak niampu membayar sesuai jatuh temponya. Tetapi
renegosiasi telah menjadi semakin sulit BIS, bank-bank komersial, dan bank
sentral enggan mengucurkan dana pinjamannya lebih banyak lagi, sementara sumber
daya IMF terbatas.
Negara-negara
berkembang menolak keras program penghematan ketat yang dipaksakan oleh IMF. Negara-negara
berkembang penerima pinjaman berada dalam kesukaran yang menyedihkan, tetapi
negara maju juga dirugikan. Ketika negara-negara penerima pinjaman itu
menggunakan uang guna membayar kembali utang, negara-negara tersebut tidak
membeli barang dan jasa dari Negara maju tersebut Akibatnya, negara maju
kehilangan miliaran dolar dari bisnis ekspor serta beribu-ribu lapangan
pekerjaan.
Kebanyakan
negara berkembang penerima pinjaman memerlukan dana yang lebih besar dari bank
swasta dan lembaga internasional serta telah melakukan pinjaman lebih banyak.
Hal ini menyebabkan meningkatnya beban utang dan pada saat yang sama
pembangunan ekonomi negara-negara tersebut maju dengan lambat.
2.
Solusi jangka panjang
Negosiasi
kembali utang disertai dengan program rencana penghematan yang ketat adalah
sebagian dari tahap pertama usaha dunia untuk memecahkan permasalahan utang
tersebut. Tahap ini mengakibatkan kemunduran standar hidup dan membatasi
pertumbuhan ekonomi dan ekspor.
Tahap yang
kedua memperlihatkan tingkat kesadaran yang semakin besar bahwa kebijakan
penyesuaian jangka pendek saja tidak akan berhasil. Permasalahan dari negara
berkembang bukanlah sisa utang itu sendiri tetapi kebijakan ekonomi yang
diikuti oleh negara tersebut serta hambatan sikap dan budaya yang dihadapi.
Dengan mengakui
ini, Baker Plan (dinamakan sesuai dengan menteri keuangan AS pada waktu itu,
James Baker) menuntut strategi berorientasi pasar untuk mendorong pertumbuhan
dan mengendalikan inflasi. Setelah Baker Plan tersebut dilaksanakan, kemudian
dilanjutkan dengan Brady, yang dibangun atas rencana pendahulunya dan membuat
keringanan utang bergantung pada usaha negara penerima pinjaman dalam
melaksanakan program penyesuaian ekonomi yang disetujui oleh IMF. Dalam rencana
itu bank bank swasta diminta untuk memberikan pinjaman lebih banyak dengan
dukungan dana dari IMF, Bank Dunia, dan pemerintah negara maju.
Menurut Brady,
keringanan utang dapat dilaksanakan melalui tiga mekanisme:
(1) menukar
utang lama dengan yang baru dengan diskon
(2) menukar
utang lama dengan yang baru dengan suku bunga lebih rendah
(3) membeli
kembali utang dari bank bank pemberi pinjaman dengan diskon.
Ø Perkembangan
Pasar Utang Negara Berkembang
Mekanisme
ketiga mengakibatkan negara penerima pinjaman untuk membeli sendiri dan
melunasinya. Bank Tiemberi pinjaman juga telah menjual utang dari negara
berkembang dan negara negara dalam transisi “kepada bank atau
investor lain, sehingga menciptakan pasar utang sekunder (seconday
debt market) yang besar. Utang utang yang diperjual belikan ini berada
dalam bentuk berbagai instrument seperti, pinjaman, obligasi Brady (Brady
bonds). Korporasi dan
pemerintah non Brady (Corporate and non-Brady sovereign bond), opsi, jaminan
warrant atas utang (warrant on debt). Investor mencari hasil dan peningkatan modal & Hal ni
menunjukkan betapa kecilnya dunia keuangan saat ini.
Ø 200 Tahun
sejarah utang pemerintah
Para investor
dan bank-bank investasi tampaknya telah melupakan atau mengabaikan sejarah,
yang telah dikotori oleh kegagalan utang pemerintah. Sejak tahun 1800, Ekuador
telah melalui periode kegagalan dan melakukan penjadwalan ulang selama total
113 tahun. Tentu saja, para investor dan bank-bank investasi tidak harus
melihat 200 tahun ke belakang untuk menemukari persoalan dengan pembayaran
kembali utang pemerintah. Usaha-usaha pemberi pinjaman, investor, dan
pemerintah penerima pinjaman untuk keluar dari krisis utang tahun 1980-an telah
dibahas.
Bank investasi
sedang menyiapkan suatu generasi baru kredit pemerintah. Gairah terhadap
obligasi pasar yang baru muncul sedemikian besarnya sehingga seorang bankir
berkata, "Dengan jujur saya berpikir bahwa pemerintah mana saja bisa
mengakses pasar itu."
·
Beberapa'Perkembangan
Positif
Menyetujui
suatu rencana untuk memberikan keringanan atas pembayaran utang kepada negara
miskin dengan utang terbesar (heavily indebted poor countries-HIPC).
Sebagai suatu keseluruhan, HIPC memiliki rasio utang terhadap ekspor di atas
500 persen, lebih dari tiga kali rasio rata-rata untuk semua negara berkembang.
Bantuan seperti itu tentu saja dapat dibenarkan dengan alasan kemanusiaan, dan
mengaitkan keringanan utang dengan reformasi ekonomi akan mendorong negara
berkembang untuk mengambil langkah-langkah kearah memperbaiki kinerja ekonomi.
Tetapi, program seperti ini bersifat kontroversial dari sudut pandang ekonomi
karena apa yang disebut oleh penuli sebagai "bahaya moral" Artinya,
perlakuan khusus untuk negara yang memiliki utang besar mungkin akan
menyebabkan negara-negara lain menjadi kurang berhati-hati dalam burutang di
masa depan.
§ Para Bankir
Muda, Lakukanlah Hal yang Salah
Kata-kata di
atas adalah judul artikel yang ditulis oleh Alen Abelson dalam terbitan
Barron’s beberapa tahun yang lalu. Artikel tersebut menunjukkan bahwa selama
tahun 1960-an dan 1970-an, para bankir mengeruk keuntungan besar dari basil
rneminjamkan uang yang kemudian menimbulkan krisis utang yang dahsyat pada
tahun 1980 dan 1990-an. Dan memang di tahun 1990-an, para bankir AS rnemang
tampaknya telah mengikuti nasihat itu.
Ø Solusi Jangka
Panjang
1. Negara-negara
berkembang penerima pinjaman harus membuat kebijakan yang memastikan bahwa dana
pinjaman baru yang diperoleh dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi dan untuk
konsumsi, pelarian modal, atau rencana atau persenjataan pemerintah yang
terlalu ambisius.
2. Negara penerima
pinjaman hendaknya mengumpulkan dana cadangan di tahun-tahun yang baik guna
memampukan negara-negara tersebut untuk menghadapi fluktuasi dalam harga ekspor
komoditi yang tidak dapat dihindari, bahkan jika tidak ada lagi goncangan harga
minyak yang akan terjadi.
3. Negara maju
harus terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka
pasarnya untuk barang ekspor dari negara-penerima pinjaman, meskipun bila hal
tersebut berarti persaingan dengan beberapa industri di negara-negara
penerima pinjaman.
4. IMF dan negara
pemberi pinjaman hendaknya tidak mencoba untuk memaksakan program rencana
penghematan yang terlaka ketat kepada negara penerima pinjaman.
5. IMF, Bank
Dunia, dan lembaga lain yang membantu negara penerima pinjaman hendaknya
memastikan pendanaan yang mencukupi sehingga dapat mengambil pandangan jangka
panjang.
6. Sebagian dari
utang eksternal yang besar tersebut harus diubah menjadi jenis-jenis ekuitas.
Perubahan ini dapat berupa kepemilikan dalam proyek yang sedang dikembangkan
atau bagian dari laba ekspor. Bagian utang lainnya hendaknya diperpanjang waktu
jatuh tenmponya dengan menetapkan batas atas suku bunga.
7. Negara penerima
pinjaman harus melonggarkan batasan-batasan atas investasi asing dan repatriasi
laba dari investasi yang telah ada.
8. Negara penerima
pinjaman harus rnendorong masuknya dana baru dari sumber swasta asing-sumber
non bank karena bank sekarang telah terlalu.
Ø Panorama dunia
utang negara ketiga yang selalu dibayar penuh
Menyadari bahwa
di bursa valuta asing (valas) dapat diciptakan keuntungan dan juga kerugian Bursa valas
tersebar di seluruh dunia dan secara kolektif melibatkan lebih banyak uang
dibandingkan dengan pasar lainnya. Hampir setiap hari, Anda dapat
memperdagangkan uang 24 jam di suatu tempat di dunia. Akibatnya, ada banyak
kesempatan untuk membeli dan menjual valuta asing.
Ø Memahami
perhitungan valuta asing, termasuk kurs silang.
Informasi
mengenai valuta asing dapat diperoleh dalam publikasi keuangan seperti The
Wall Street Journal atau Financial Times, dan di surat kabar lainnya dalam
kolom keuangan. The Wall Street Journal memuat daftar dari mata uang
utama dalam hal perdagangannya dengan AS$. Kurs spot (untuk penyerahan
dalam 2 hari perdagangan) dilaporkan untuk semua mata uang. Untuk mata uang
yang lebih sering diperdagangkan, kurs forward 30, 60, 90, dan 180 hari
dilaporkan. Kurs silang adalah kurs untuk memperdagangkan secara langsung antar mata uang
non-AS$.
Ø Mengakui risiko
pertukaran mata uang.
Risiko pertukaran mata uang dapat terjadi ketika pernbayaran
diharuskan dalam mata uang lain. Risiko pertukaran mata uang ditanggung oleh
siapa saja yang akan menerima atau membayar mata uang asing di masa depan.
Ø Memahami
pengendalian pertukaran mata uang
Banyak negara
berkembang telah melembagakan suatu sistem pengendalian pertukaran mata uang,
yang membatasi penggunaan mata uang lokal dan asing. Negara berkembang sering
sedikit memiliki mata uang keras (konveltibel) yang jauh lebih dari pada yang
dibutuhkan.
Ø Memahami utang
pemerintah, penyebab, dan solusinya.
Sovereign debt adalah utang
pemerintah. Bank komersial dan investasi berada dalam bisnis pemberian pinjaman
uang atau underwriting obligasi melalui mana pemerintah menimjam
uang
·
Nilai Mata Uang yang Fluktuatif adalah
naik turunnya nilai mata uang yang satu terhadap nilai mata uang yang lain dari
bebagai negara.
Naik
turunnya nilai mata uang menciptakan resiko nilai tukar mata uang. Ada 2 jenis katagori resiko
mata uang :
1. Resiko
Transaksi adalah Biasanya melibatkan satuan penerimaan atau pembayaran dalam
mata uang asing atau penjualan kepada konsumen asing.
a.
Lindung
Nilai Berjangka
adalah Suatu cara untuk melindungi terhadap keugian
terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang sebagian kontrak lindung nilai
berjangka dengan bank. Perusahaan dapat melakukan negosiasi kontrak lindung
nilai beejangka dengan m=bank dengan mata uang apa pun. Periode kontrak dalam
mata uang perdaganngan mata uang besar biasanya tersedia tersedia untuk
pengiriman 30,60,90 dan 180 hari. Namun adanya negoisasi kontrak dapat
menyepakati periode lebih dai satu tahun.
b.
Kontak
IMM adalah Futures Hedge
Bila
manajer keuangan mengunakan kontrak IM, lindung nilai itu merupakan kontrak
lindung nilai futures dan bukan lindung nilai berjangka. Kontrak futures di
perdagangkan oleh patra pialang. Kontrak futures biasanya mempunyai jumlah
jumlah yang tetap, seperti BP 25.000 dan tanggal pengantar yang di gunakan
adlah yang terstandarisasi.
2.
Lindung
Nilai Opsi Mata Uang
Pada
akhir tahu 1982, Philadhephia Stock Exhange mulai menangani pilihan untuk
membeli atau menjual mata uang. Hal ini menawarkan suatu kesempatan lindung
nilai yang lain, sejak saat itu di perluas menjadi dua cara :
-
Pertama, Prtukaran lainnya telah mulai
menangani berbagai mata uang di London, Chigago, Amsterdam, New York dan kota
lainnya.
-
Kedua, sekarang terdapat pasar mata uang
over the counter yang melibatkan
bank-bank, perusahaan multinasional, dan para pialang.
Pencegahan Resiko Intra Perusahaan Internasional
(intra-IC hedge)
Suatu
Praktik yang berkembang cepat dilakukan oleh perusahaan Internasional
untuk mencari pencegahan resiko intenal
di dalam jaringan perusahaan induk, anak perusahaan dan afiliasi perusahaan
sendiri.
Contoh :
Dalam
Kasus NK-US$ manajer keuangan menemukan bahwa salah satu di perusahaan
internasionalmemiliki lebih kurang NK-5 juta, yang harus di bayar sekitar waktu
dimana NK-5 juta harus di terima berdasarkan kontrak ekspor. NK yang harus di
bayar oleh sebuah unit perusahaan internasional itu kemudian dapat di hedge
terdapat NK yang harus di terima yang di bawa oleh unit IC yang lain. Jadi dua
buah unit hedge di capai tanpa membayar kepada pihak luar (outside cost), dan
menghindari biaya-biaya bank, opsi atau MM.
-
Posisi
Terlindungi
Jika anda mempunyai dana NK5 juta ketika anda
memasuki kontrak hedge atau yang di timbulkan dari transaksi bisnis yang lain
pada saat itu jatuh tempo bedasarkan kontrak hedge maka anda dalam “posisi
terlindungi”.
-
Posisi
Tidak Terlindungi
Seorang manajer kuangan dapat menggunakan bursa
valuta asing untuk memanfaatkan naik turunnya nilai relative mata uang yang di
harapkan. Maka akan tercipta posisi tidak terlindungi untuk jangka panjang atau
jangka pendek.
3.
Hedge
Pasar Uang atau Kredit
Sesuai namanya, hedge (segah
resiko) pasar uang atau kredit menyangkut kredit uang atau kredit menyangkut
kredit uang pinjaman. Perusahaan yang mengiginkan hedge adalah si peminjam.
Hedge pasar uang atau kredit dapat di ilustrasikan dapat di lustrasikan dengan
contaoh transaksi yang di gunakan untuk lindung nilai pasar berjangka.
Sebelum menggunakan suatu hedge
pasar uang atau eksportir harus membandingkan bebagaia suku bunga di negaranya
atau di negara importir. Jiak bunga ataa pinjaman eksportir di negara importir
signifikan lebih tinggi dari pada jumlah yang dapat di peroleh eksportir atas
uang itu di negarannya, maka biaya jenis hedge ini bisa terlalu besar.
Perbandingan-perbandingan dan
pengecekan lain harus di lakukan sebelum meminjam di bank Oslo. Meskipun nk
bukan salah satu mata uang yang di pedagangkan secara luas, manajer keuangan
hendaknya meminta bank-bank di pusat mata uang Eropa yang utama seperti London,
Paris dan lain-lain, untuk memastikan bahwa NK dapat di pinjam dengan biaya
bunga yang lebih murah.
-
Percepatan
atau Penundaan Pembayaran.
Apabila impotir mengharapkan mata uang di negaranya
akan naik nilainya terhadap mata uang pemasoknya di luar negeri, ia mungkin
akan termotivasi untuk sedapat mungkin membeli valuta asing yang di perlukan.
Ini mengansumsikan importir tu haus membayar dalam mata uang eksportir,
kebalikan dari asumsi kita dalam pembahasan hedging (cegah resiko)
Pengertian :
Leads
adalah Pembelian valuta asing dengan segera untuk memuaskan kebutuhan yang akan
datang, karena pembeli percaya hal ini akan memperkuat mata uang negara asalnya
terhadap lawan.
Lags adalah
pembelian valuta asing yang di tunda untuk meuaskan kebutuhan di masa depan
karena pembeli yakin hal ini akan memperlemah mata uang negara asal terhadap
lawannya.
-
Kemana
Kurs akan Bergerak ?
Jika importir sepakat untuk membayar $ 1 juta ketika
kurs adalah US$1, maka biayanya pada waktu itu akan menjadi NK5 = US$1, maka
biayanya pada waktu itu akan menjadi NK5. Apabila, menjadi NK6 juta. Importir
tersebut akhirnya memilki keinginan untuk membayar lebih cepat atau melakukan
pertukaran mata uang sekaligus dan menggunakan valuta asing hingga tanggal
jatuh tempo pembayaran.
Tentu saja, sbaliknya adalah keadaan jika importir
mengharapkan NK menguat dari kurs NK5 = US$1 pada waktu kontrak pembelian. Ia
akan termotivasi untuk menundah pembayaran dan menunda konversi dari NK ke US$.
-
Peusahaan-perusahaan
yang tidak Terkait.
Meskipun independen, perusahaan-perusahaan yang
tidak behubungan menggunakan percepatan atau penundaan satu sama lain. Biasanya
eksportir menggunakan metode yang di gunakan impotir untuk melindungi dirinya
terhadap resiko mata uang selama mata uang di terima pada waktunya dengan
sejumlah mata uang yang di sepakati. Sebaliknya perusahaan internasional
mungkindapat memanfaatkan sebuah keuntungan di seluruh perusahaan dengan
mengunakan leads dan lags.
-
Di
dalam Perusahaan Internasional.
Dalam rangka memeiksa percepatan atau penundaan pmbyaran
potensial diantara operasi –operasi di berbagai negara dari sebuah perusahaan
internasional (IC).
Ada
2 macam jenis IC :
1. Jenis
IC ini di gunakan untuk me goperasikan bisnnis kelas dunia yang terkoordinasi
dan terintegrasi dengan tujuan memperoleh keuntungan terbesar bagiperusahaan
secara keseluruhan.
2. Pengopasian
independen dai setiap bagian IC sebagai pusat keuntungan terpisah bagi IC.
Namun
IC yang terintegrasi dan terkordinasi dapat menguntungkan perusahaan sebagai
satu kesatuan dengan bekerjasama dan leads atau lags pembyaran. Tujuan IC
secara keseluruhan adalh mengeluarkan uangnya di saat kondisi mata uang berada
di posisi kuat.
Apabila
keuntungan unit yang membayar dengan segera akan mengalami kerugian bunga atas
uang atau kekurangan modal operasi, maka penyesuaian dapat di lakukan untuk
mengetahui bahwa IC itu memperoleh keuntungan sebagai akibat kerjasama dari
unit IC tersebut.
-
Pengaruh
Leads dan Lags atas Bursa Valuta Asing.
Ketika seorang importir di negara yang mata uangnya
lemah membeli dari seorang eksportir yang mata uangnya kuat dengan pembayran di
waktu yang akan datang, praktik yang biasa di lakukan adalah menukar atau mengadakan
headge (cegah resiko) dengan segera.
-
Tujuan
Pembayaran Perusahaan Intra- Perusahaan Internasional.
1. Untuk
menyimpan uang sebanyak dan sewajar mungkin di negara-negara yang suku bunganya
tinggi. Ini di lakukan untuk menghindari peminjaman dengan suku bunga yang
tinggi.
2. Menyimpan
uang sebanyak dan sewajar mungkin.
Menyimpan uang sebanyak dan sewajar mungkin dalam
mata uang di mana kredit sulit di peroleh. Jika unit IC di negara kemudian
memerlukan modal, ia mungkin dapat mengumpulkan secara internal.
3. Memaksimalkan
memegang mata uang keras dan lemah. Tujuan ini bisa bertentangan dengan tujuan
pertama karena mata uang yang kuat biasanya tersedia dengan suku bunga yang
lebih rendah daripada mata uang yang lemah. Manajemen keuangan harus
mempertimbangkan semua kondisi, kebutuhan dan harapan serta membuat penilaian
yang seimbang.
4. Meminimalkan
simpanan mata uang yang di pengaruhui oleh pengendalian pertukaran mata uang
selama perusahaan menyimpan mata uang tersebut.
Eksposure Nettting
Penerimaan
posisi terbuka dalam dua atau uang lebih mata uang yang dianggap akan seimbang
satu sama lain dank arena tidak memelukan hedging (cegah resiko). Internal atau
eksternal lebih lanjut.
Ada 2 cara untuk memenuhi hal ini :
1.
Kelompok
Mata Uang
Beberapa kelompok mata uang cenderung bergerak dalam
hubungan yang erat satu sama lain selama pada periode kurs mengambang.
Contoh :
Beberapa mata uang negara berkembang di patok
(pegged) kepada mata uang mitra dagang mereka yang paling penting di negara
maju Eropa, seperti moneter Eropa mewakili suatu usaha untuk mengkoordinasikan
gerakan-gerakan mata uang pemerintah yang bepatrisipasi terhadap mata uang
lainnya. Dalam situasi ini exprosure netting dapat melibatkan posisi panjang
dan singkat.
2.
Mata
Uang Lemah dan Kuat
Kemungkinan exprosure netting yang kedua melibatkan
dua piutang, satu dalam mata uang yang sedang kuat dan yang lainnya dalam mata
uang yang lemah. Harapan adalah bahwa kelemahan dalam yang satu akan di tutup
oleh kekuatan yang lain.
Keuntungan eksprosure netting adalah meghindari
biaya hedging. Ia juga lebih beresiko, mata-uang mata-uang itu mungkin tidak
berperilaku seperti yang di harapkan selama periode-periode piutang atau utang
yang terbuka.
Posisi terbuka timbul ketika perusahaan memiliki
aktiva yang lebih besar daripada pasiva/ pasiva yang lebh besar daripada
aktiva. Dalam sebuah mata uang, posisi tertutup atau terlindung timbul apabila
dalam mata uang yang sama.
Penyesuaian harga
Manajemen
penjualan sering ingin melakukan penjualan di negara yang mata uangnya di
harapkan akan di devaluasi (turun nilainya). Dalam keadaan seperti ini manajemn
keuangan menemukan bahwa baik hedging maupun eksprosure netting tidak ada yang
mungkin atau ekonomis. Di dalam batas-batas
persaingan dan anggaran pelanggan, di mungkinkan untuk melakukan penyesuaian
harga-menaikan harga jual dalam mata uang pelanggan. Harapannya agar jumlah
kenaikan itu akan ikut berpatrisipasi turunnya nilai mata uang pelanggan yang
di perkirakan.
1.
Penyesuaian
harga dalam suatu kelompok IC
Jika sebuah IC bentuknya terintegrasi dan
terkoordinasi, maka terdapat banyak peluang untuk menyesuaikan harga jual di
dalam transaksi-transaksi antra-perusahaan antara perusahaan induk dan perusahaan
afiliasi.-afiliasi. Harga jual di naikan atau di turunkan sebelum
perubahan-peubahan nilai tukar mata uang, dengan demikian akan memaksimalkan
laba dan meminimalkan kerugian.
2.
Reaksi
pemerintah terhadap penyesuaian harga antar perusahaan.
Praktik-praktik penerapan harga intra-perusahaan
demikian sering kali di gunakan dengan tujuan:
a. Menciptakan
keuntungan yang lebih tinggi di negara yang tingkat pajaknya rendah dan mata
uang yang lebih yang keras.
b. Mengurangi
pajak impor.
Resiko Translasi
Adalah
Kerugian atau keuntunganyang dapat berasal dari pernyataan kembali nilai
asset-aset dan kewajiban-kewajiban utang yang timbul dari investasi di luar
negeri dari satu mata uang ke mata uang yang lainnya.
Contoh :
Resiko
translasi dapat di gambarkan dengan mengasumsikan sebuah perusahaan Amerika
membuat rekening bank dalam dolar Canada (C$) sebesar C$1juta pada saat nilai
tukar (kurs) C$ = US$1 juta, maka IC Amerika itu masih memiliki C$1 juta. Akan
tetapi perusahaan itu harus membuat laporan keuangan dalam US$, dan rekening
bak Kanada tersebut sekarang hanya benilai sekitar US$ 909,090. Hal ini tidak
berarti bahwa bahwa turunnya nilai relative dollar Kanada dalam contoh ini
menunjukan investasi di Kanada tidak bijaksana.
1.
Informasi
yang Realistis
Translasi dan pelaporan memutakhirkan nilai US$ dai
asset yang di laporkan sebelumnya. Manajemen harus mendasarkan keputusan
seperti deviden, penetapan harga, investasi baru dan lokasi asset. Pada
pemuktakhiran semua nilai asset dan penerimaan.
2.
Kekawatiran
Manajemen
Para manajer khawatir bahwa bahwa pemegang-pemegang
saham dan para analisis akan mengangap kerugian-kerugian nilai tukar uang yang
translasi dan di laporkan sebagai menejemen yang buruk.
3.
Menetralkan
Neraca.
Upaya untuk memperoleh aktiva (asset) moneter dalam
mata uang tertentu passiva (kewajiban) moneter yang di pekiakan. Dalam kondisi
ini, suatu penurunan nilai mata uang dari asset akan sebanding dengan penurunan
nilai mata uang dari aset akan sebanding dengan penurunan dalam pembayaran
kewajiban-kewajiban, degan demikian resiko translasi dapat di hindarkan.
Sebelum manajemen menetralkan neracanya untuk
menghindari resiko translasi maka terlebih dahulu harus memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan bisnis perusahaan induk dan anak perusahaan.
SWAP
Adalah
perdagangan aktiva (aset) dan pasiva (kewajiban) dalam struktur mata uang atau
suku bunga untuk mengurangi resiko atau menerunkan biaya.
1.
Swap
Sport and Forward Market.
Contoh
:
Sebuah perusaan induk amirika ingin meminjamkan lira
italia (IL) kepada anak perusaanhya di italia dan menghindari resiko pertukaran
mata uang. Perusahaan induk itu akan membeli IL di pasar spot dan
meminjamkannya kepada anak perusahaannya itu. Pada saat yang sama, perusaan
induk akan mempendek jumlah IL selama jangka waktu pinjaman
2.
Pinjaman
Paralelt
Bentuk swap di ambil pinjaman parallel dapat dapat
diambil untuk banyak keadaan dan dapat melibatkan lebih dari dua negara atau
perusahaan.
Contoh :
Apabila sebuah anak perusahaan didalam suatu negara
yang mata uangnya di blokir memiki surplus mata uang dalam operasi lokalnya
barang kali cabang lokal atau IC yang lain memerlukan modal.
Cabang IC yang pertama meminjamkan mata uang
surplusnya kepada cabang IC kedua. Perusaan induk IC kedua meminjamkan kepada
perusahaan induk IC yang pertama dalam suatu jumlah ekuivalen dalam beberapa
mata uang lain yang dapat digunakan.
3.
Swap
Bank
Swap jenis ini berada diantara bank komersial dan
bank sentral dari dua atau lebih negara dengan tujuan mencari faluta asing yng
diperlukan untuk sementara, tetapi pada tahun tterachir, berbagai perusahaan telah
memasuki bidang ini
Contoh
:
Sebuah IC swis ingin memperluas sebuah pabrik anak
perusahaan di Indonesia untuk melakukan hal ini harus meminimalkan resiko valuta
asing dan menghindari penukaran setia frank swiss (SF) yang keras dan
konvertibel dengan rupiah (IR) yang lunak.
4.
Swap
suku bunga
Adalah suatu produk baru dan solusi dari swap mata
uang, yang sebagai arbritase diantara bursa bursa valuta asing. Swap suku
bungga cara inheren merupakan suatu bentuk atbritase tetapi berada diantara
pasa pasar ynag menggunakan suku bunga tetap atau suku bunga mengambang.
-
Swap
“Plain Vanilla” dengan Perantara bank.
Contoh
:
Suatu perusahaan AS dengan peringkat BBB di
pasangkan dengan bank asing dengan peringkat AAA. Perusahaan BBB ingin meminjam
dengan suku bunga tetap tetapi tidak berani di karenakan meminjam dengan dengan
suku bunga tinngi dengan peringkat rendah. Akhirnya perusahaan itu dapat
meminjam di pasar dengan suku bunga mengambang. Bank luar negei dengan
perusahaan AAA meminjam dengan mata uang mengambang karena aktivitasnya terikat
dengan London Interbank Offer Rate (LIBOR). Tujuan dari perusahaan AAAmeminjam
dengan LIBOR adalah untuk memperoleh dana yang dapat di pinjamkan. Ia dapat
meminjam dengan suku bunga tetap yang ebiih baik.
Saat Swap di rencanaka, Bank tersebut meminjam
dengan suku bunga tetap di pasar Eurobond, dan perusahaan BBB meminjam dengan
suku bunga mengambang. Dengan melakukan hal ini, keduanya keduanya melakukan
Swap suku bunga atas pinjamannya masing-masing.
Swap
Mata Uang
Perusahaan-
perusahaan menggunakan swap mata uang ketika ereka perlu menggumpulkan mata
uang dalam suatu mata uang yang di keluarkan oleh negara yang tidak di kenal
dengan baik. Akibatnya meek aharus membayar suku bunga yang lebih tinggi
daripada yang tersedia untuk peminjam yang lebih di kenal dengan baik.
Hedge dan Swap Sebagai “Derivatif”
Derivatif
adalah sebuah kontrak, yang nilainya berubah-ubah sesuai dengan gerakan-gerakan
harga dalam suatu instrument keuangan yang behubungan dan mendasarinya. Istilah
ini mencakup perdagangan valuta asing berjangka dan hak pilihan yang di stadarisasikan
serta instrument-instrument lainnya.
Databooks Para Eksekutif Keuangan :
Membangun Networking.
Para
eksekutif keuangan mencari mitra-mitra ketika mereka ingin melindungi
organisasi dengan hedge, swap atau derivative lainnya. Semakin banyak mereka
menemukan mitra-mitra di pertemuan seperti di konferensi manajemen.
Pada
pertemuan yang demikian para eksekutif keuangan menemui rekan-rekan mereka dari
peusahaan internasional lain dan orang-orang yan mewakili bank-bank atau
organisasi orang lain serta badan-badan internasional sepeti Bank Dunia.
Selanjutnya mereka akan di berikan informasi tentang bagaimana menguhubungi
mereka. Semakin banyak informasi yang di dapat maka mitra yang mereka butuhkan
untuk melindungi perusahaan atau keuntungan dari operasi derivatif.
Penjualan Tanpa Uang
Ada 2 tema perdagangan yaitu :
1.
Countertrade
(Imbal Beli)
Adalah perdaganagan internasional di mana
sekurang-kurangnya sebagian dari pembayaran di lakukan dalam beberapa bentuk
selain mata uang dan konvertabel.
Enam
macam countrertrade yaitu :
1.
Counterpurchase
Dalam kondisi ini, barang-barang di pasok oleh
negara bekembang yang tidak di produksi atau beasal dari barang-barang dan produk-produk
yang di impor oleh negara maju.
2.
Kompensasi
Transaksi-transaksi seperti ini di minta oleh negara
berkembang untuk produk yang di hasilkan seperti peralatan oleh negara maju.
3.
Barter
Adalah bentuk kuno dari perdagangan dan sejenis
countertrade yang sederhana. Biasanya di lakukan oleh negara-negara berkembang
mengirim produk ke negara maju yang sama nilainya dan begitu juga sebaliknya.
4.
Switch
Barang-barang yang di bawa negara berkembang tidak
mudah untuk di jual. Kemudian pihak ketiga membawanya untuk di jual. Proses ini
di sebut Switch Trading.
5.
Offset
Bentuk ini timbul ketika negara yang mengimpor
mensyaratkan sebagian dari bahan-bahan dan komponen sebuah produk untuk di
lakukan pengadaan di pasar lokal.
6.
Persetujuan
rekening kliring
Ini di gunakan untuk memfasilitasi pertukaran produk
selama jangka waktu tertentu. Ketika jangka waktu itu berakhir, maka saldo yang
masih di tinggal harus di klirigkankan degan membeli barang-barang lain atau
dengan membayar tunai.
1.
Posisi
Pemerintah dalam Countertrade
Di
katakana posisi di karenakan badan-badan
yang berbeda-beda pendapat dan saling bertentangan. Departemen Keuangan AS
menentang Countrertrade dan Departemen perdagaangan membantu perusahaan
terlibat di dalamnya.
2.
Posisi
pemerintah-pemerintah yang lain dalam Counterade
Pemerintah-pemerintah
dari kebanyakan negara bekembang mendorong Countretade, begitupun juga negara
Australia dan Selandia. Tidak ada yang emnentang Countretade.
3.
Permasalahan
Kembar
Permasalahan
Kembar yang sedang berlangsung lama terhadap barang-barang yang berasal dari
negara berkembang dari transaksi Countertrade adalah Kualitas produk dan
Keandalan penyerahan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah Pemeriksaan
barang-barang sebelum meninggalakan pabriknya di negara berkembang yang di
lakukan organisasi pihak ketiga yang dapat di percaya.
Kerjasama Industrial
Adalah
hubungan jangka panjang antar perusahaan maju dengan pabrik di negara bekembang
di mana sejumlah produksi atau semua di produksi di negara berkembang.
Lima Metode Kerjasama Industrial :
1.
Usaha
Patungan (Joint Venture).
Dua atau lebih perusahaan negara bagian yang
mengabungkan asset-aset untuk membentuk entitas ekonomi yang baru serta berbeda
dan mereka membagi manajemen, keuntungan dan kerugian.
2.
Produksi
bersama dan spesialisasi.
Perusahaan di negara berkembang memproduksi komponen
daei suatu produk yang di setujui sementara perusahaan maju memproduksi
komponen lainnya. Kemudian produk tersebut di rakit di kedua negara untuk pasar
mereka masing-masing.
3.
Subkontrak
Perusahaan di negara berkembang mempublikasikan
sebuah produk menurut spesifikasi dari perusahaan di negara maju, yang kemudian
memasarkannya.
4.
Lisensi
Kelompok-kelompok dari negara maju dan negara
berkembang masuk di dalam persetujuan lisensi dengan tujuan agar perusahaan
negara bekembang menggunakan teknologi dari negara maju untuk mempublikan suatu
poduk. Perusahaan negara maju di bayar biaya royalti lisensinya dalam bentuk
uang atau produk.
5.
Turnkey
play
Kelompok dari negara maju bertanggung jawab untuk
membangun dari keseluruhan mulai dari pabrik, memulainya, pelatihan karyawan
dri negara berkembang dan menyerahkan pengendalian dari kelompok negara
bekembang. Dan akhirnya negara berkembang ingin membayar dengan produk-produk
dari abrik bau tersebut.
Pusat Keuangan Internasional
Adalah
menangani segian atau semua transaksi keuangan internasional untuk semua unit
IC.
1.
Kurs
Mengambang dan Mudah Berubah-Ubah
Pusat keuangan internasional memanfaatkan kurs mata
uang yang mengambang dan berubah-ubah untuk menghasilkan uang bagi IC dalam
beberapa cara. Hal ini di lakukan manajemen untuk mengetahui nilai tukar mata
uang.
2.
Modal
dan Bursa
Sebuak IC harus mengumpulkan modal dari waktu-ke
waktu. Degan adanya modal dan bursa, pusat keuangan internasional hendaknya
menasihati dan mengarahkan perusahaan induk dan anak-anak perusahaan kemana
akan mengumpulkan dan menukar uang dengan biaya yang paling rendah.
3.
Tingkat
Inflansi
Pusat keuangan internasional hendaknya menyadari
semua kecenderungan dan memberi nasihat serta mengarahkan semua sistem IC untuk
melindungi asset dan laba dari moneter dan resiko ekonomi seperti inflansi.
4.
Manajemen
Dana Tunai Elektrik
Teknologi baru memperkenankan penciptaan jaringan
dunia yang memungkinkan peusahaan mentransfer dana secara elektronik. Pusat
keuangan internasional hendaknya mengevaluasi dan menggunakan sistem yang
bekebang tersebut dengan sebaik-baiknya.
5.
Menggunakan
Derivatif Secara Tepat
Dapat di gunakan untuk melindungi antar lain
terhadap perubahan komoditas, fluktuasi nilai tukar mata uang dan perubahan
suku bunga. IC mengiginkan perlindungan derivatife memperkerjakan tenaga ahli.
Penggunaan Lain Pusat Keuangan
Internasional :
1. Menangani
pembuatan faktur internal dan eksternal
2. Membantu
anak perusahaan yang memilki mata uang lemah
3. Memperkuat
evaluasi dan pelaporan anak cabang.
No comments:
Post a Comment