Wednesday, November 27, 2013

BISNIS INTER NASIONAL 2



NILAI MATA UANG YANG BERFLUKTUATIF
Meskipun bank-bank sentral terkadang ikut campur tangan dalam bursa valuta asing dengan cara membeli dan menjual mata uang dalam jumlah besar, tetapi hampir semua mata uang berfluktuasi secara bebas satu sama lain.
Para manajer keuangan harus memahami bagaimana cara untuk melindungi perusahaannya terhadap kerugian atau untuk mengoptimalkan keuntungan dari fluktuasi semacam itu. Tingkat risiko nilai tukar mata uang lainnya dihadapi ketika suatu negara menunda atau mernbatasi partukaran mata uangnya, dan para manajer harus mencoba untuk meramalkan dan meminimalkan atau menghindari kerugian akibat memegang mata uang yang tidak dapat ditukar dan dengan demikian menjadi mata uang yang kurang bermanfaat dalam jumlah besar.
Ø  Kurs spot (spot rate) adalah nilai tukar antara dua mata uang untuk  perdagangan segera dengan jangka waktu penyerahan selama dua hari. Kurs yang berada pada baris yang sama dengan nama negaranya adalah kurs spot.
Ø  Kurs forward atau kurs berjangka (forward rate) adalah harga hari ini untuk suatu komitmen oleh satu pihak guna menyerahkan atau mengambil dari pihak lain uang yang sexing diperdagangkan, kontrak semacam itu pada umumnya dapat dilakukan untuk jangka waktu 30, 60, 90, atau'180 hari. Anda mungkin dapat merundingkan dengan bank mengenai periode waktu yang berbeda atau membuat kontrak dalam mata uang lain.
Ø  Begitu Banyak Yen, Begitu Sedikit Pound
Mungkin kelihatannya bahwa semakin sedikit unit dari suatu mata uang yang diperlukan untuk membeli dolar, "semakin keras" atau semakin baik mata uang tersebut dibandingkan dengan yang lainnya. Tetapi, hal ini tidak selalu benar.
Di luar ekonomi yang terkendali, kekuatan permintaan dan penawaran hari ini mernaksa sebagian besar bursa valas untuk menetapkan harga dari berbagai mata uang. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, pada tahun 1945, mata uang negara-negara non komunis utama di dunia ditetapkan dalam nilai relatif terhadap AS$. Nilai tukar itu adalah kurs di pasar pada waktu itu. Sejak tahun 1973, nilai relatif mata uang dan kemudahannya untuk dikonversi telah ditetapkan oleh kekuatan pasar, yang dipengaruhi banyak faktor, termasuk kebijakan perdagangan pernerintah, kebijakan moneter dan fiskal.
1.      Kebijakan moneter mengendalikan jumlah uang beredar dan tingkat pertumbuhannya.
2.      Kebijakan fiskal ditujukan untuk pengumpulan dan pembelanjaan uang oleh pemerintah.
Biaya dari suatu kontrak forward adalah premi atau diskon yang dibandingkan dengan kurs spot tergantung pada Perkiraan masyarakat keuangan dunia bisnis, Individu dan pemerintah mengenai apa yang akan terjadi dimasa depan. Faktor perkiraan dalam pertimbangan meliputi: prediksi permintaan dan penawaran untuk kedua mata uang, inflasi relatif di kedua negara, produktivitas relatif dan perubahan biaya tenaga kerja per unit, perkiraan hasil pemilihan umum atau perkembangan politik lainnya, serta perkiraan tindakan fiskal, moneter, dan bursa valuta asing yang di lakukan oleh pemerintah.
Ø  Harga Jual dan Harga Beli
Apabila seorang pebisnis menghubungi bank atau agen penukaran mata uang untuk membeli atau rnenjual suatu mata uang, maka ia akan mendapatkan harga jual dan harga beli dan mata uang tersebut Harga beli biasanya lebih rendah dari pada harga jual.
Ø  Kurs Silang
Hal ini khususnya adalah benar untuk yen Jepang (V) dan euro Uni Eropa (€): Banyak orang memperkirakan bahwa euro akan semakin sering digunakan seperti dolar. Walaupun pertukaran kebanyakan mata uang besar dilakukan melalui AS$, adalah mungkin untuk mencari kurs guna perdagangan secara langsung antara mata uang non AS$. Kurs ini disebut kurs silang (cross rate).
Ø  Kurs yang Berfluktuasi Menimbulkan Risiko
Bila aktivitas Anda melibatkan lebih dari satu negara, maka Anda harus berurusan dengan lebih dari satu mata uang. Risiko potensial lainnya bagi suatu perusahaan adalah bahwa suatu negara di mana perusahaan tersebut memiliki banyak aktiva mungkin melakukan pengendalian pertukaran mata uang.
Perpajakan
maka di sini tarif dan pajak yang dan di kenakan atas korporasi harus diperhatikan. Bisa dikatakan bahwa korporasi tidak membayar pajak, melainkan hanya menagih pajak dari masyarakat. Pada akhirnya masyarakatlah yang membayar pajak. Pajak-pajak tersebut mungkin ditagih kepelanggan melalui harga  jual yang lebih tinggi, ke karyawan melalui potongan atau upah gaji. Pemegang harga jual saham melalui dividen atau keuntungan modal yang lebih rendah, atau ke pemasok melalui pesanan yang lebih kecil. Tetapi, walaupun korporasi bertindak sebagai penagih pajak dan bukan sebagai pihak yang menanggung beban pajak. Harga sahamnya cenderung untuk meningkat, dan koporasi.
Pajak yang Berbeda di Negara yang Berbeda
Pajak penghasilan merupakan  pendapatan pemerintah yang terbesar. Kemudian ada pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai  atas barang atas jasa, pajak atas keuntungan modal, pajak properti, dan pajak jaminan. sosial. Suatu perusahaan harus rnempelajari secara hati-hati hukum pajak dari setiap negara di mana perusahaan tersebut beropeasi.
·      Infalasi
Fenomena kenaikan harga semua barang atau  jasa dalam kurun waktu tertentu merupakan hal yang tidak asing lagi. Inflasi mungkin penyebab utama dari berakhirnya boom ekonomi dunia yang tidak disangka – sangka, yang terjadi dari akhir perrang dunia II di tahun 1945 sampai tahun 1973. Ketika harga-harga barang yang diperdagangkan secara internasional meningkat karena kombinasi antara meningkatnya permintaan dan meningkatnya penawaran  uang disemua negara berkembang, sebagian orang  menganggap inflasi adalah masalah  yang tebatas pada negara berkembang dan bahwa negara-negara maju tidak perlu mencemaskkannya.
·         Pengaruh Inflasi pada suku bunga
Inflasi jelas merupakan faktor kekuatan keuangan eksternal yang harus dihadapi oleh manajer keuangan dengan sebaik mungkin. Hampir, semua perusahaan kadang-kadang harus meminjam uang, dan tingat inflasi menentukar biaya riil dari pinjaman. Suku bunga riil diperoleh dengan cara mengurangkan inflasi dari suku bunga nominal.
·         Kebijakan Moneter dan Fiskal Mempengaruhi Inflasi
Negara-negara dapat melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter rnereka sedemikian rupa sehingga menyebabkan peningkatan atau penurunan inflasi.
Kebijakan yang berhasil memiliki dua penyebut utama:
1.      Kebijakan tersebut menghilangkan pengendalian ekonomi artifisial, seperli pengendalian upah dan harga.
2.      Kebijakan tersebut menerapkan pengendalian fiskal dan moneter Pengendalian tersebut termasuk pajak yang lebih rendah dan pertumbuhan penawaran uang yang lebih lambat. 
·         Pentingnya Inflasi bagi Bisnis
Inflasi menjadi perhatian manajemen. Tingkat inflasi yang tinggi mempersulit perencanaan pengeluaran modal. Tingkat inflasi yang tinggi mendorong dilakukannya pinjaman (uang) sebab pinjaman tersebut akan dibayar kembali dengan uang lebih rendah nilainya. Tetapi, tingkat inflasi yang tinggi juga menirnbulkan tingkat bunga tinggi sehingga mungkin menghambat pemberian pinjaman. Para pemberi pinjaman potensial mungkin khawatir bahwa walaupun dengan suku bunga yang tinggi, jumlah yang dibayarkan kembali ditambah bunga akan lebih rendah nilainya dibandingkan dengan jumlah yang dipinjamkan. Ketimbang meminjamkan, pemilik uang bisa membeli sesuatu yang diharapkan akan meningkat nilainya, sehingga justru mendorong inflasi. Para pemberi pinjaman mulai mengunakan suku bunga variabel yang naik atau turun mengikuti irflasi, untuk memindahkan risiko kepada peminjam.
·         Inflasi dan Perusahaan Internasional
Manajemen perusahaan internasional haruss mencoba untuk memprediksi tingkat inflasi untuk setiap negara di mana perusahaan itu berada. Tingkat inflasi komparatif akan mempergaruhi nilai mata uang komparatif ketika mata uang dari negara dengan tingkat inflasi tinggi melemahkan mata uang dengan tingkat inflasi yang lebih rendah. Manajemen akan mencoba untuk meminimalkan kepemilikan atas mata uang yang lebih lemah.
Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan harga barang dan jasa yang dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu negara meningkat, dan dengan demikian barang dan jasa tersebut menjadi kurang kompetitif. Tingkat inflasi relatif mempengaruhi di mana perusahaan internasional meningkatkan dan melakukan investasi modal. Suku bunga cenderung akan lebih tinggi ketika inflasi tinggi, dan inflasi yang tinggi menghambat investasi baru.
·         Indeks  Kemelaratan
Istilah Indekks kelemelaratan (misey indeks) mulai digunakan didunis politik Amerika Serikat pada saat dilakukan  kampanye pemilihan presiden tahun 1980, ketika baik tingkat inflasi maupun pengangguran cukup tinggi, indeks tersebut merupakan jumlah dari tingkat pengangguran dari inflasi yang sederhana dan menjadi sejenis indikator dari keberhasilan ekonomi: semakin tinggi nilainya, semakin rendah kemelaratannya
·         Praktik-praktikk Akuntansi
Bila suatu perusahaan internasional berurusan dengan cabang-cabangnya di luar negeri, maka perusahaan internasional tersebut harus siap untuk mengikuti aturan praktik akuntansi di negara di mana cabang tersebut beroperasi. Perusahaan internasional tersebut kemudian harus menerjemahkan praktik-praktik ini ke dalam praktik akuntansi yang digunakan negara asalnya agar dapat dipahami oleh masyarakat, investor, dan pejabat pemerintah dari negara asal perusahaan internasional yang dimaksud. 
Amerika Serikat mengikuti standar-standar dari Badan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Board-FASB) sedangkan Negara negara lain di dunia umumnya mengikuti Badan Standar Akuntansi Intemasional (International Accounting Standards Board-IASB), yang berkedudukan di London. 
·         Perbankan Internasional
Salah satu persyaratan keanggotaan WTO adalah bahwa negara-negara anggotaan hharus membuka sistem perbankannya kepada orang asing. Di Jepang, perbedaan budaya sering menyulitkan perusahaan asing untuk melakukan bisnis. Satu-satunya bank besar milik AS di Jepang, Shinsei Bank, telah menghadapi masalah dalam melakukan penyesuaian sejak dibeli oleh suatu perusahaan investasi AS pada tahun 2000. Sebagian dari masalah tersebut bukanlah sekadar kebencian kepada yang asing, tetapi fakta bahwa bank Jepang "beroperasi menurut suatu kode quasi-moral tidak tertulis yang mengharuskannya
·         Tabungan rumah tangga
Tabungan rumah tangga adalah penting karena memungkinkan penciptaan modal untuk investasi baru Ketika masyarakat menabung, bank-bank dan pemberi pinjaman lainnya memiliki lebih banyak uang untuk pinjaman. Tabungan sebagai persentase dari pendapatan bersih setelah pajak (disposable income) merupakan ukuran yang baik dari tingkat tabungan di suatu negara.
Ø  Penyebab Meningkatnya Utang Negara Berkembang
Penyebab bertambahnya utang negara berkembang adalah melonjaknya harga minyak (impor minyak mentah oleh negara berkembang rata-rata 16 persen dari total impor negara-negara berkernbang yang bukan penghasil minyak): Pada tahun 1973-1974, harga minyak naik empat kali lipat dan pada tahun 1979-1980 naik dua kali lipat. Dasar dari kenaikan tahun 1979-1980 yang lebih tinggi mencerminkan peningkatan yang lebih tinggi lagi secara absolut dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 1973-1974.
Kenaikan harga minyak ini membuat inflasi yang sudah parah menjadi lebih parah lagi, dan gabungan tersebut menyebabkan terjadinya resesi dunia. Penurunan dalam harga minyak mulai tahun 1981 berdampak buruk pada perekonomian Meksiko dan negara berkembang anggota OPEC.
Setelah kenaikan harga minyak pada tahun 1979-1980, suku bunga meningkat Kenaikan tersebut mempengaruhi semua pinjaman baru dan banyak pinjaman yang sudah ada yang memiliki suku bunga mengambang dan bukannya tetap.
·         Solusi Masalah utang :
1.      Solusi Jangka Pendek
Cara mengatasi masalah utang jangka pendek meliputi penjadwalan utang pembayaran utang untuk negara-negara yang tidak niampu membayar sesuai jatuh temponya. Tetapi renegosiasi telah menjadi semakin sulit BIS, bank-bank komersial, dan bank sentral enggan mengucurkan dana pinjamannya lebih banyak lagi, sementara sumber daya IMF terbatas.
Negara-negara berkembang menolak keras program penghematan ketat yang dipaksakan oleh IMF. Negara-negara berkembang penerima pinjaman berada dalam kesukaran yang menyedihkan, tetapi negara maju juga dirugikan. Ketika negara-negara penerima pinjaman itu menggunakan uang guna membayar kembali utang, negara-negara tersebut tidak membeli barang dan jasa dari Negara maju tersebut Akibatnya, negara maju kehilangan miliaran dolar dari bisnis ekspor serta beribu-ribu lapangan pekerjaan.
Kebanyakan negara berkembang penerima pinjaman memerlukan dana yang lebih besar dari bank swasta dan lembaga internasional serta telah melakukan pinjaman lebih banyak. Hal ini menyebabkan meningkatnya beban utang dan pada saat yang sama pembangunan ekonomi negara-negara tersebut maju dengan lambat.
2.      Solusi jangka panjang
Negosiasi kembali utang disertai dengan program rencana penghematan yang ketat adalah sebagian dari tahap pertama usaha dunia untuk memecahkan permasalahan utang tersebut. Tahap ini mengakibatkan kemunduran standar hidup dan membatasi pertumbuhan ekonomi dan ekspor.
Tahap yang kedua memperlihatkan tingkat kesadaran yang semakin besar bahwa kebijakan penyesuaian jangka pendek saja tidak akan berhasil. Permasalahan dari negara berkembang bukanlah sisa utang itu sendiri tetapi kebijakan ekonomi yang diikuti oleh negara tersebut serta hambatan sikap dan budaya yang dihadapi.
Dengan mengakui ini, Baker Plan (dinamakan sesuai dengan menteri keuangan AS pada waktu itu, James Baker) menuntut strategi berorientasi pasar untuk mendorong pertumbuhan dan mengendalikan inflasi. Setelah Baker Plan tersebut dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan Brady, yang dibangun atas rencana pendahulunya dan membuat keringanan utang bergantung pada usaha negara penerima pinjaman dalam melaksanakan program penyesuaian ekonomi yang disetujui oleh IMF. Dalam rencana itu bank bank swasta diminta untuk memberikan pinjaman lebih banyak dengan dukungan dana dari IMF, Bank Dunia, dan pemerintah negara maju.
Menurut Brady, keringanan utang dapat dilaksanakan melalui tiga mekanisme:
(1) menukar utang lama dengan yang baru dengan diskon
(2) menukar utang lama dengan yang baru dengan suku bunga lebih rendah
(3) membeli kembali utang dari bank bank pemberi pinjaman dengan diskon.
Ø  Perkembangan Pasar Utang Negara Berkembang
Mekanisme ketiga mengakibatkan negara penerima pinjaman untuk membeli sendiri dan melunasinya. Bank Tiemberi pinjaman juga telah menjual utang dari negara berkembang dan negara negara dalam transisi “kepada bank atau  investor  lain, sehingga menciptakan pasar utang sekunder (seconday debt market) yang besar. Utang utang yang diperjual belikan ini berada dalam bentuk berbagai instrument seperti, pinjaman, obligasi Brady (Brady bonds). Korporasi dan pemerintah non Brady (Corporate and non-Brady sovereign bond), opsi, jaminan warrant atas utang (warrant on debt). Investor mencari hasil dan peningkatan modal & Hal ni menunjukkan betapa kecilnya dunia keuangan saat ini.
Ø  200 Tahun sejarah utang pemerintah
Para investor dan bank-bank investasi tampaknya telah melupakan atau mengabaikan sejarah, yang telah dikotori oleh kegagalan utang pemerintah. Sejak tahun 1800, Ekuador telah melalui periode kegagalan dan melakukan penjadwalan ulang selama total 113 tahun. Tentu saja, para investor dan bank-bank investasi tidak harus melihat 200 tahun ke belakang untuk menemukari persoalan dengan pembayaran kembali utang pemerintah. Usaha-usaha pemberi pinjaman, investor, dan pemerintah penerima pinjaman untuk keluar dari krisis utang tahun 1980-an telah dibahas.
Bank investasi sedang menyiapkan suatu generasi baru kredit pemerintah. Gairah terhadap obligasi pasar yang baru muncul sedemikian besarnya sehingga seorang bankir berkata, "Dengan jujur saya berpikir bahwa pemerintah mana saja bisa mengakses pasar itu."
·         Beberapa'Perkembangan Positif
Menyetujui suatu rencana untuk memberikan keringanan atas pembayaran utang kepada negara miskin dengan utang terbesar (heavily indebted poor countries-HIPC). Sebagai suatu keseluruhan, HIPC memiliki rasio utang terhadap ekspor di atas 500 persen, lebih dari tiga kali rasio rata-rata untuk semua negara berkembang. Bantuan seperti itu tentu saja dapat dibenarkan dengan alasan kemanusiaan, dan mengaitkan keringanan utang dengan reformasi ekonomi akan mendorong negara berkembang untuk mengambil langkah-langkah kearah memperbaiki kinerja ekonomi. Tetapi, program seperti ini bersifat kontroversial dari sudut pandang ekonomi karena apa yang disebut oleh penuli sebagai "bahaya moral" Artinya, perlakuan khusus untuk negara yang memiliki utang besar mungkin akan menyebabkan negara-negara lain menjadi kurang berhati-hati dalam burutang di masa depan.
§  Para Bankir Muda, Lakukanlah Hal yang Salah
Kata-kata di atas adalah judul artikel yang ditulis oleh Alen Abelson dalam terbitan Barron’s beberapa tahun yang lalu. Artikel tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 1960-an dan 1970-an, para bankir mengeruk keuntungan besar dari basil rneminjamkan uang yang kemudian menimbulkan krisis utang yang dahsyat pada tahun 1980 dan 1990-an. Dan memang di tahun 1990-an, para bankir AS rnemang tampaknya telah mengikuti nasihat itu.
Ø  Solusi Jangka Panjang
1.   Negara-negara berkembang penerima pinjaman harus membuat kebijakan yang memastikan bahwa dana pinjaman baru yang diperoleh dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi dan untuk konsumsi, pelarian modal, atau rencana atau persenjataan pemerintah yang terlalu ambisius.

2.   Negara penerima pinjaman hendaknya mengumpulkan dana cadangan di tahun-tahun yang baik guna memampukan negara-negara tersebut untuk menghadapi fluktuasi dalam harga ekspor komoditi yang tidak dapat dihindari, bahkan jika tidak ada lagi goncangan harga minyak yang akan terjadi.

3.   Negara maju harus terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka pasarnya untuk barang ekspor dari negara-penerima pinjaman, meskipun bila hal tersebut berarti  persaingan dengan beberapa industri di negara-negara penerima pinjaman.

4.   IMF dan negara pemberi pinjaman hendaknya tidak mencoba untuk memaksakan program rencana penghematan yang terlaka ketat kepada negara penerima pinjaman.

5.   IMF, Bank Dunia, dan lembaga lain yang membantu negara penerima pinjaman hendaknya memastikan pendanaan yang mencukupi sehingga dapat mengambil pandangan jangka panjang.
6.   Sebagian dari utang eksternal yang besar tersebut harus diubah menjadi jenis-jenis ekuitas. Perubahan ini dapat berupa kepemilikan dalam proyek yang sedang dikembangkan atau bagian dari laba ekspor. Bagian utang lainnya hendaknya diperpanjang waktu jatuh tenmponya dengan menetapkan batas atas suku bunga.

7.   Negara penerima pinjaman harus melonggarkan batasan-batasan atas investasi asing dan repatriasi laba dari investasi yang telah ada.

8.   Negara penerima pinjaman harus rnendorong masuknya dana baru dari sumber swasta asing-sumber non bank karena bank sekarang telah terlalu.
Ø  Panorama dunia utang negara ketiga yang selalu dibayar penuh
Menyadari bahwa di bursa valuta asing (valas) dapat diciptakan keuntungan dan juga kerugian Bursa valas tersebar di seluruh dunia dan secara kolektif melibatkan lebih banyak uang dibandingkan dengan pasar lainnya. Hampir setiap hari, Anda dapat memperdagangkan uang 24 jam di suatu tempat di dunia. Akibatnya, ada banyak kesempatan untuk membeli dan menjual valuta asing.
Ø  Memahami perhitungan valuta asing, termasuk kurs silang.
Informasi mengenai valuta asing dapat diperoleh dalam publikasi keuangan seperti The Wall Street Journal atau Financial Times, dan di surat kabar lainnya dalam kolom keuangan. The Wall Street Journal memuat daftar dari mata uang utama dalam hal perdagangannya dengan AS$. Kurs spot (untuk penyerahan dalam 2 hari perdagangan) dilaporkan untuk semua mata uang. Untuk mata uang yang lebih sering diperdagangkan, kurs forward 30, 60, 90, dan 180 hari dilaporkan. Kurs silang adalah kurs untuk memperdagangkan secara langsung antar mata uang non-AS$.
Ø  Mengakui risiko pertukaran mata uang.
Risiko pertukaran mata uang dapat terjadi ketika pernbayaran diharuskan dalam mata uang lain. Risiko pertukaran mata uang ditanggung oleh siapa saja yang akan menerima atau membayar mata uang asing di masa depan.
Ø  Memahami pengendalian pertukaran mata uang
Banyak negara berkembang telah melembagakan suatu sistem pengendalian pertukaran mata uang, yang membatasi penggunaan mata uang lokal dan asing. Negara berkembang sering sedikit memiliki mata uang keras (konveltibel) yang jauh lebih dari pada yang dibutuhkan.
Ø  Memahami utang pemerintah, penyebab, dan solusinya.
Sovereign debt adalah utang pemerintah. Bank komersial dan investasi berada dalam bisnis pemberian pinjaman uang atau underwriting obligasi melalui mana pemerintah menimjam uang
·         Nilai Mata Uang yang Fluktuatif adalah naik turunnya nilai mata uang yang satu terhadap nilai mata uang yang lain dari bebagai negara.
Naik turunnya nilai mata uang menciptakan resiko nilai tukar mata uang. Ada 2 jenis katagori resiko mata uang :
1.      Resiko Transaksi adalah Biasanya melibatkan satuan penerimaan atau pembayaran dalam mata uang asing atau penjualan kepada konsumen asing.
a.      Lindung Nilai Berjangka
adalah Suatu cara untuk melindungi terhadap keugian terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang sebagian kontrak lindung nilai berjangka dengan bank. Perusahaan dapat melakukan negosiasi kontrak lindung nilai beejangka dengan m=bank dengan mata uang apa pun. Periode kontrak dalam mata uang perdaganngan mata uang besar biasanya tersedia tersedia untuk pengiriman 30,60,90 dan 180 hari. Namun adanya negoisasi kontrak dapat menyepakati periode lebih dai satu tahun.
b.      Kontak IMM adalah Futures Hedge
Bila manajer keuangan mengunakan kontrak IM, lindung nilai itu merupakan kontrak lindung nilai futures dan bukan lindung nilai berjangka. Kontrak futures di perdagangkan oleh patra pialang. Kontrak futures biasanya mempunyai jumlah jumlah yang tetap, seperti BP 25.000 dan tanggal pengantar yang di gunakan adlah yang terstandarisasi.
2.      Lindung Nilai Opsi Mata Uang
Pada akhir tahu 1982, Philadhephia Stock Exhange mulai menangani pilihan untuk membeli atau menjual mata uang. Hal ini menawarkan suatu kesempatan lindung nilai yang lain, sejak saat itu di perluas menjadi dua cara :
-          Pertama, Prtukaran lainnya telah mulai menangani berbagai mata uang di London, Chigago, Amsterdam, New York dan kota lainnya.
-          Kedua, sekarang terdapat pasar mata uang over the counter yang melibatkan bank-bank, perusahaan multinasional, dan para pialang.
Pencegahan Resiko Intra Perusahaan Internasional (intra-IC hedge)
Suatu Praktik yang berkembang cepat dilakukan oleh perusahaan Internasional untuk  mencari pencegahan resiko intenal di dalam jaringan perusahaan induk, anak perusahaan dan afiliasi perusahaan sendiri.
Contoh :
Dalam Kasus NK-US$ manajer keuangan menemukan bahwa salah satu di perusahaan internasionalmemiliki lebih kurang NK-5 juta, yang harus di bayar sekitar waktu dimana NK-5 juta harus di terima berdasarkan kontrak ekspor. NK yang harus di bayar oleh sebuah unit perusahaan internasional itu kemudian dapat di hedge terdapat NK yang harus di terima yang di bawa oleh unit IC yang lain. Jadi dua buah unit hedge di capai tanpa membayar kepada pihak luar (outside cost), dan menghindari biaya-biaya bank, opsi atau MM.
-          Posisi Terlindungi
Jika anda mempunyai dana NK5 juta ketika anda memasuki kontrak hedge atau yang di timbulkan dari transaksi bisnis yang lain pada saat itu jatuh tempo bedasarkan kontrak hedge maka anda dalam “posisi terlindungi”.
-          Posisi Tidak Terlindungi
Seorang manajer kuangan dapat menggunakan bursa valuta asing untuk memanfaatkan naik turunnya nilai relative mata uang yang di harapkan. Maka akan tercipta posisi tidak terlindungi untuk jangka panjang atau jangka pendek.
3.      Hedge Pasar Uang atau Kredit
Sesuai namanya, hedge (segah resiko) pasar uang atau kredit menyangkut kredit uang atau kredit menyangkut kredit uang pinjaman. Perusahaan yang mengiginkan hedge adalah si peminjam. Hedge pasar uang atau kredit dapat di ilustrasikan dapat di lustrasikan dengan contaoh transaksi yang di gunakan untuk lindung nilai pasar berjangka.
Sebelum menggunakan suatu hedge pasar uang atau eksportir harus membandingkan bebagaia suku bunga di negaranya atau di negara importir. Jiak bunga ataa pinjaman eksportir di negara importir signifikan lebih tinggi dari pada jumlah yang dapat di peroleh eksportir atas uang itu di negarannya, maka biaya jenis hedge ini bisa terlalu besar.
Perbandingan-perbandingan dan pengecekan lain harus di lakukan sebelum meminjam di bank Oslo. Meskipun nk bukan salah satu mata uang yang di pedagangkan secara luas, manajer keuangan hendaknya meminta bank-bank di pusat mata uang Eropa yang utama seperti London, Paris dan lain-lain, untuk memastikan bahwa NK dapat di pinjam dengan biaya bunga yang lebih murah.
-          Percepatan atau Penundaan Pembayaran.
Apabila impotir mengharapkan mata uang di negaranya akan naik nilainya terhadap mata uang pemasoknya di luar negeri, ia mungkin akan termotivasi untuk sedapat mungkin membeli valuta asing yang di perlukan. Ini mengansumsikan importir tu haus membayar dalam mata uang eksportir, kebalikan dari asumsi kita dalam pembahasan hedging (cegah resiko)
Pengertian :
Leads adalah Pembelian valuta asing dengan segera untuk memuaskan kebutuhan yang akan datang, karena pembeli percaya hal ini akan memperkuat mata uang negara asalnya terhadap lawan.
Lags adalah pembelian valuta asing yang di tunda untuk meuaskan kebutuhan di masa depan karena pembeli yakin hal ini akan memperlemah mata uang negara asal terhadap lawannya.
-          Kemana Kurs akan Bergerak ?
Jika importir sepakat untuk membayar $ 1 juta ketika kurs adalah US$1, maka biayanya pada waktu itu akan menjadi NK5 = US$1, maka biayanya pada waktu itu akan menjadi NK5. Apabila, menjadi NK6 juta. Importir tersebut akhirnya memilki keinginan untuk membayar lebih cepat atau melakukan pertukaran mata uang sekaligus dan menggunakan valuta asing hingga tanggal jatuh tempo pembayaran.

Tentu saja, sbaliknya adalah keadaan jika importir mengharapkan NK menguat dari kurs NK5 = US$1 pada waktu kontrak pembelian. Ia akan termotivasi untuk menundah pembayaran dan menunda konversi dari NK ke US$.
-          Peusahaan-perusahaan yang tidak Terkait.
Meskipun independen, perusahaan-perusahaan yang tidak behubungan menggunakan percepatan atau penundaan satu sama lain. Biasanya eksportir menggunakan metode yang di gunakan impotir untuk melindungi dirinya terhadap resiko mata uang selama mata uang di terima pada waktunya dengan sejumlah mata uang yang di sepakati. Sebaliknya perusahaan internasional mungkindapat memanfaatkan sebuah keuntungan di seluruh perusahaan dengan mengunakan leads dan lags.
-          Di dalam Perusahaan Internasional.
Dalam rangka memeiksa percepatan atau penundaan pmbyaran potensial diantara operasi –operasi di berbagai negara dari sebuah perusahaan internasional (IC). 
Ada 2 macam jenis IC :
1.      Jenis IC ini di gunakan untuk me goperasikan bisnnis kelas dunia yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan tujuan memperoleh keuntungan terbesar bagiperusahaan secara keseluruhan.
2.      Pengopasian independen dai setiap bagian IC sebagai pusat keuntungan terpisah bagi IC.
Namun IC yang terintegrasi dan terkordinasi dapat menguntungkan perusahaan sebagai satu kesatuan dengan bekerjasama dan leads atau lags pembyaran. Tujuan IC secara keseluruhan adalh mengeluarkan uangnya di saat kondisi mata uang berada di posisi kuat.
Apabila keuntungan unit yang membayar dengan segera akan mengalami kerugian bunga atas uang atau kekurangan modal operasi, maka penyesuaian dapat di lakukan untuk mengetahui bahwa IC itu memperoleh keuntungan sebagai akibat kerjasama dari unit IC tersebut.
-          Pengaruh Leads dan Lags atas Bursa Valuta Asing.
Ketika seorang importir di negara yang mata uangnya lemah membeli dari seorang eksportir yang mata uangnya kuat dengan pembayran di waktu yang akan datang, praktik yang biasa di lakukan adalah menukar atau mengadakan headge (cegah resiko) dengan segera.
-          Tujuan Pembayaran Perusahaan Intra- Perusahaan Internasional.
1.      Untuk menyimpan uang sebanyak dan sewajar mungkin di negara-negara yang suku bunganya tinggi. Ini di lakukan untuk menghindari peminjaman dengan suku bunga yang tinggi.
2.      Menyimpan uang sebanyak dan sewajar mungkin.
Menyimpan uang sebanyak dan sewajar mungkin dalam mata uang di mana kredit sulit di peroleh. Jika unit IC di negara kemudian memerlukan modal, ia mungkin dapat mengumpulkan secara internal.
3.      Memaksimalkan memegang mata uang keras dan lemah. Tujuan ini bisa bertentangan dengan tujuan pertama karena mata uang yang kuat biasanya tersedia dengan suku bunga yang lebih rendah daripada mata uang yang lemah. Manajemen keuangan harus mempertimbangkan semua kondisi, kebutuhan dan harapan serta membuat penilaian yang seimbang.
4.      Meminimalkan simpanan mata uang yang di pengaruhui oleh pengendalian pertukaran mata uang selama perusahaan menyimpan mata uang tersebut.
Eksposure Nettting
Penerimaan posisi terbuka dalam dua atau uang lebih mata uang yang dianggap akan seimbang satu sama lain dank arena tidak memelukan hedging (cegah resiko). Internal atau eksternal lebih lanjut.
Ada 2 cara untuk memenuhi hal ini :
1.      Kelompok Mata Uang
Beberapa kelompok mata uang cenderung bergerak dalam hubungan yang erat satu sama lain selama pada periode kurs mengambang.
Contoh :
Beberapa mata uang negara berkembang di patok (pegged) kepada mata uang mitra dagang mereka yang paling penting di negara maju Eropa, seperti moneter Eropa mewakili suatu usaha untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan mata uang pemerintah yang bepatrisipasi terhadap mata uang lainnya. Dalam situasi ini exprosure netting dapat melibatkan posisi panjang dan singkat.
2.      Mata Uang Lemah dan Kuat
Kemungkinan exprosure netting yang kedua melibatkan dua piutang, satu dalam mata uang yang sedang kuat dan yang lainnya dalam mata uang yang lemah. Harapan adalah bahwa kelemahan dalam yang satu akan di tutup oleh kekuatan yang lain.
Keuntungan eksprosure netting adalah meghindari biaya hedging. Ia juga lebih beresiko, mata-uang mata-uang itu mungkin tidak berperilaku seperti yang di harapkan selama periode-periode piutang atau utang yang terbuka.
Posisi terbuka timbul ketika perusahaan memiliki aktiva yang lebih besar daripada pasiva/ pasiva yang lebh besar daripada aktiva. Dalam sebuah mata uang, posisi tertutup atau terlindung timbul apabila dalam mata uang yang sama.
Penyesuaian harga
Manajemen penjualan sering ingin melakukan penjualan di negara yang mata uangnya di harapkan akan di devaluasi (turun nilainya). Dalam keadaan seperti ini manajemn keuangan menemukan bahwa baik hedging maupun eksprosure netting tidak ada yang mungkin atau ekonomis. Di dalam batas-batas persaingan dan anggaran pelanggan, di mungkinkan untuk melakukan penyesuaian harga-menaikan harga jual dalam mata uang pelanggan. Harapannya agar jumlah kenaikan itu akan ikut berpatrisipasi turunnya nilai mata uang pelanggan yang di perkirakan.
1.      Penyesuaian harga dalam suatu kelompok IC
Jika sebuah IC bentuknya terintegrasi dan terkoordinasi, maka terdapat banyak peluang untuk menyesuaikan harga jual di dalam transaksi-transaksi antra-perusahaan antara perusahaan induk dan perusahaan afiliasi.-afiliasi. Harga jual di naikan atau di turunkan sebelum perubahan-peubahan nilai tukar mata uang, dengan demikian akan memaksimalkan laba dan meminimalkan kerugian.
2.      Reaksi pemerintah terhadap penyesuaian harga antar perusahaan.
Praktik-praktik penerapan harga intra-perusahaan demikian sering kali di gunakan dengan tujuan:
a.       Menciptakan keuntungan yang lebih tinggi di negara yang tingkat pajaknya rendah dan mata uang yang lebih yang keras.
b.      Mengurangi pajak impor.
Resiko Translasi
Adalah Kerugian atau keuntunganyang dapat berasal dari pernyataan kembali nilai asset-aset dan kewajiban-kewajiban utang yang timbul dari investasi di luar negeri dari satu mata uang ke mata uang yang lainnya.
Contoh :
Resiko translasi dapat di gambarkan dengan mengasumsikan sebuah perusahaan Amerika membuat rekening bank dalam dolar Canada (C$) sebesar C$1juta pada saat nilai tukar (kurs) C$ = US$1 juta, maka IC Amerika itu masih memiliki C$1 juta. Akan tetapi perusahaan itu harus membuat laporan keuangan dalam US$, dan rekening bak Kanada tersebut sekarang hanya benilai sekitar US$ 909,090. Hal ini tidak berarti bahwa bahwa turunnya nilai relative dollar Kanada dalam contoh ini menunjukan investasi di Kanada tidak bijaksana.
1.      Informasi yang Realistis
Translasi dan pelaporan memutakhirkan nilai US$ dai asset yang di laporkan sebelumnya. Manajemen harus mendasarkan keputusan seperti deviden, penetapan harga, investasi baru dan lokasi asset. Pada pemuktakhiran semua nilai asset dan penerimaan.
2.      Kekawatiran Manajemen
Para manajer khawatir bahwa bahwa pemegang-pemegang saham dan para analisis akan mengangap kerugian-kerugian nilai tukar uang yang translasi dan di laporkan sebagai menejemen yang buruk.
3.      Menetralkan Neraca.
Upaya untuk memperoleh aktiva (asset) moneter dalam mata uang tertentu passiva (kewajiban) moneter yang di pekiakan. Dalam kondisi ini, suatu penurunan nilai mata uang dari asset akan sebanding dengan penurunan nilai mata uang dari aset akan sebanding dengan penurunan dalam pembayaran kewajiban-kewajiban, degan demikian resiko translasi dapat di hindarkan.
Sebelum manajemen menetralkan neracanya untuk menghindari resiko translasi maka terlebih dahulu harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan bisnis perusahaan induk dan anak perusahaan.
SWAP       
Adalah perdagangan aktiva (aset) dan pasiva (kewajiban) dalam struktur mata uang atau suku bunga untuk mengurangi resiko atau menerunkan biaya.
1.      Swap Sport and Forward Market.
Contoh :
Sebuah perusaan induk amirika ingin meminjamkan lira italia (IL) kepada anak perusaanhya di italia dan menghindari resiko pertukaran mata uang. Perusahaan induk itu akan membeli IL di pasar spot dan meminjamkannya kepada anak perusahaannya itu. Pada saat yang sama, perusaan induk akan mempendek jumlah IL selama jangka waktu pinjaman
2.      Pinjaman Paralelt
Bentuk swap di ambil pinjaman parallel dapat dapat diambil untuk banyak keadaan dan dapat melibatkan lebih dari dua negara atau perusahaan.
Contoh :
Apabila sebuah anak perusahaan didalam suatu negara yang mata uangnya di blokir memiki surplus mata uang dalam operasi lokalnya barang kali cabang lokal atau IC yang lain memerlukan modal.
Cabang IC yang pertama meminjamkan mata uang surplusnya kepada cabang IC kedua. Perusaan induk IC kedua meminjamkan kepada perusahaan induk IC yang pertama dalam suatu jumlah ekuivalen dalam beberapa mata uang lain yang dapat digunakan.
3.      Swap Bank
Swap jenis ini berada diantara bank komersial dan bank sentral dari dua atau lebih negara dengan tujuan mencari faluta asing yng diperlukan untuk sementara, tetapi pada tahun tterachir, berbagai perusahaan telah memasuki bidang ini
Contoh :
Sebuah IC swis ingin memperluas sebuah pabrik anak perusahaan di Indonesia untuk melakukan hal ini harus meminimalkan resiko valuta asing dan menghindari penukaran setia frank swiss (SF) yang keras dan konvertibel dengan rupiah (IR) yang lunak.
4.      Swap suku bunga
Adalah suatu produk baru dan solusi dari swap mata uang, yang sebagai arbritase diantara bursa bursa valuta asing. Swap suku bungga cara inheren merupakan suatu bentuk atbritase tetapi berada diantara pasa pasar ynag menggunakan suku bunga tetap atau suku bunga mengambang.
-          Swap “Plain Vanilla” dengan Perantara bank.
Contoh :
Suatu perusahaan AS dengan peringkat BBB di pasangkan dengan bank asing dengan peringkat AAA. Perusahaan BBB ingin meminjam dengan suku bunga tetap tetapi tidak berani di karenakan meminjam dengan dengan suku bunga tinngi dengan peringkat rendah. Akhirnya perusahaan itu dapat meminjam di pasar dengan suku bunga mengambang. Bank luar negei dengan perusahaan AAA meminjam dengan mata uang mengambang karena aktivitasnya terikat dengan London Interbank Offer Rate (LIBOR). Tujuan dari perusahaan AAAmeminjam dengan LIBOR adalah untuk memperoleh dana yang dapat di pinjamkan. Ia dapat meminjam dengan suku bunga tetap yang ebiih baik.
Saat Swap di rencanaka, Bank tersebut meminjam dengan suku bunga tetap di pasar Eurobond, dan perusahaan BBB meminjam dengan suku bunga mengambang. Dengan melakukan hal ini, keduanya keduanya melakukan Swap suku bunga atas pinjamannya masing-masing.
            Swap Mata Uang
Perusahaan- perusahaan menggunakan swap mata uang ketika ereka perlu menggumpulkan mata uang dalam suatu mata uang yang di keluarkan oleh negara yang tidak di kenal dengan baik. Akibatnya meek aharus membayar suku bunga yang lebih tinggi daripada yang tersedia untuk peminjam yang lebih di kenal dengan baik.
Hedge dan Swap Sebagai “Derivatif”
Derivatif adalah sebuah kontrak, yang nilainya berubah-ubah sesuai dengan gerakan-gerakan harga dalam suatu instrument keuangan yang behubungan dan mendasarinya. Istilah ini mencakup perdagangan valuta asing berjangka dan hak pilihan yang di stadarisasikan serta instrument-instrument lainnya.
Databooks Para Eksekutif Keuangan : Membangun Networking.
Para eksekutif keuangan mencari mitra-mitra ketika mereka ingin melindungi organisasi dengan hedge, swap atau derivative lainnya. Semakin banyak mereka menemukan mitra-mitra di pertemuan seperti di konferensi manajemen.
Pada pertemuan yang demikian para eksekutif keuangan menemui rekan-rekan mereka dari peusahaan internasional lain dan orang-orang yan mewakili bank-bank atau organisasi orang lain serta badan-badan internasional sepeti Bank Dunia. Selanjutnya mereka akan di berikan informasi tentang bagaimana menguhubungi mereka. Semakin banyak informasi yang di dapat maka mitra yang mereka butuhkan untuk melindungi perusahaan atau keuntungan dari operasi derivatif.
Penjualan Tanpa Uang
Ada 2 tema perdagangan yaitu :
1.      Countertrade (Imbal Beli)
Adalah perdaganagan internasional di mana sekurang-kurangnya sebagian dari pembayaran di lakukan dalam beberapa bentuk selain mata uang dan konvertabel.
Enam macam countrertrade yaitu :
1.      Counterpurchase
Dalam kondisi ini, barang-barang di pasok oleh negara bekembang yang tidak di produksi atau beasal dari barang-barang dan produk-produk yang di impor oleh negara maju.
2.      Kompensasi
Transaksi-transaksi seperti ini di minta oleh negara berkembang untuk produk yang di hasilkan seperti peralatan oleh negara maju.
3.      Barter
Adalah bentuk kuno dari perdagangan dan sejenis countertrade yang sederhana. Biasanya di lakukan oleh negara-negara berkembang mengirim produk ke negara maju yang sama nilainya dan begitu juga sebaliknya.
4.      Switch
Barang-barang yang di bawa negara berkembang tidak mudah untuk di jual. Kemudian pihak ketiga membawanya untuk di jual. Proses ini di sebut Switch Trading.
5.      Offset
Bentuk ini timbul ketika negara yang mengimpor mensyaratkan sebagian dari bahan-bahan dan komponen sebuah produk untuk di lakukan pengadaan di pasar lokal.
6.      Persetujuan rekening kliring
Ini di gunakan untuk memfasilitasi pertukaran produk selama jangka waktu tertentu. Ketika jangka waktu itu berakhir, maka saldo yang masih di tinggal harus di klirigkankan degan membeli barang-barang lain atau dengan membayar tunai.
1.      Posisi Pemerintah dalam Countertrade
Di katakana  posisi di karenakan badan-badan yang berbeda-beda pendapat dan saling bertentangan. Departemen Keuangan AS menentang Countrertrade dan Departemen perdagaangan membantu perusahaan terlibat di dalamnya.
2.      Posisi pemerintah-pemerintah yang lain dalam Counterade
Pemerintah-pemerintah dari kebanyakan negara bekembang mendorong Countretade, begitupun juga negara Australia dan Selandia. Tidak ada yang emnentang Countretade.
3.      Permasalahan Kembar
Permasalahan Kembar yang sedang berlangsung lama terhadap barang-barang yang berasal dari negara berkembang dari transaksi Countertrade adalah Kualitas produk dan Keandalan penyerahan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah Pemeriksaan barang-barang sebelum meninggalakan pabriknya di negara berkembang yang di lakukan organisasi pihak ketiga yang dapat di percaya.
Kerjasama Industrial
Adalah hubungan jangka panjang antar perusahaan maju dengan pabrik di negara bekembang di mana sejumlah produksi atau semua di produksi di negara berkembang.
Lima Metode Kerjasama Industrial :
1.      Usaha Patungan (Joint Venture).
Dua atau lebih perusahaan negara bagian yang mengabungkan asset-aset untuk membentuk entitas ekonomi yang baru serta berbeda dan mereka membagi manajemen, keuntungan dan kerugian.
2.      Produksi bersama dan spesialisasi.
Perusahaan di negara berkembang memproduksi komponen daei suatu produk yang di setujui sementara perusahaan maju memproduksi komponen lainnya. Kemudian produk tersebut di rakit di kedua negara untuk pasar mereka masing-masing.
3.      Subkontrak
Perusahaan di negara berkembang mempublikasikan sebuah produk menurut spesifikasi dari perusahaan di negara maju, yang kemudian memasarkannya.
4.      Lisensi
Kelompok-kelompok dari negara maju dan negara berkembang masuk di dalam persetujuan lisensi dengan tujuan agar perusahaan negara bekembang menggunakan teknologi dari negara maju untuk mempublikan suatu poduk. Perusahaan negara maju di bayar biaya royalti lisensinya dalam bentuk uang atau produk.
5.      Turnkey play
Kelompok dari negara maju bertanggung jawab untuk membangun dari keseluruhan mulai dari pabrik, memulainya, pelatihan karyawan dri negara berkembang dan menyerahkan pengendalian dari kelompok negara bekembang. Dan akhirnya negara berkembang ingin membayar dengan produk-produk dari abrik bau tersebut.
Pusat Keuangan Internasional
Adalah menangani segian atau semua transaksi keuangan internasional untuk semua unit IC.
1.      Kurs Mengambang dan Mudah Berubah-Ubah
Pusat keuangan internasional memanfaatkan kurs mata uang yang mengambang dan berubah-ubah untuk menghasilkan uang bagi IC dalam beberapa cara. Hal ini di lakukan manajemen untuk mengetahui nilai tukar mata uang.
2.      Modal dan Bursa
Sebuak IC harus mengumpulkan modal dari waktu-ke waktu. Degan adanya modal dan bursa, pusat keuangan internasional hendaknya menasihati dan mengarahkan perusahaan induk dan anak-anak perusahaan kemana akan mengumpulkan dan menukar uang dengan biaya yang paling rendah.
3.      Tingkat Inflansi
Pusat keuangan internasional hendaknya menyadari semua kecenderungan dan memberi nasihat serta mengarahkan semua sistem IC untuk melindungi asset dan laba dari moneter dan resiko ekonomi seperti inflansi.
4.      Manajemen Dana Tunai Elektrik
Teknologi baru memperkenankan penciptaan jaringan dunia yang memungkinkan peusahaan mentransfer dana secara elektronik. Pusat keuangan internasional hendaknya mengevaluasi dan menggunakan sistem yang bekebang tersebut dengan sebaik-baiknya.
5.      Menggunakan Derivatif Secara Tepat
Dapat di gunakan untuk melindungi antar lain terhadap perubahan komoditas, fluktuasi nilai tukar mata uang dan perubahan suku bunga. IC mengiginkan perlindungan derivatife memperkerjakan tenaga ahli.
Penggunaan Lain Pusat Keuangan Internasional :
1.      Menangani pembuatan faktur internal dan eksternal
2.      Membantu anak perusahaan yang memilki mata uang lemah
3.      Memperkuat evaluasi dan pelaporan anak cabang.