BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang
harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Dalam
arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan
kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai
pengatur tata air dan pelindung lingkungan, seperti pengunaan lahan kampung di
perkotaan karena di Lingkungan perkotaan lahan hijaunya sangat jarang bahkan
bisa jadi tidak ada lahan hijau di perkotaan yang padat penduduk. Upaya
penghijauan yang dapatdilakukan di
daerah perkotaan adalah dengan menambah tempat atau lahan untuk melakukan
penghijauan itu sendiri.
Penghijauan umum dilakukan dengan penanaman tumbuhan.
Tumbuhan merupakan bagian terpenting untuk penghijauan. Karena penghijauan pada
tumbuhan akan mengurangi dampak dari keadaan yang membahayakan lingkungan. Pembukaan
lahan penghijauan dapat berupa taman kota dengan menanam pohon-pohon rindang yang memberikan suasana sejuk jauh dari polusi
udara. Proses penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon di ruang terbuka.
Tumbuhan hijau ikut menyumbang oksigen melalui proses fotosintesis.
Selama
ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang
tidak berguna, bukan sebagai sumberdaya yang perlu dimanfaatkan. Paradigma baru
memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat
dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku
industri. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan
kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.
Masyarakat awam biasanya berpikir bahwa sampah rumah tangga
yang di hasilkan tidak akan bermanfaat bagi mereka. Sampah yang di hasilkan
tadi di biarkan menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tanpa menyadari bahwa
sampah tersebut bisa sangat berguna bagi pendapatan mereka.
Sampah bisa diolah
dengan berbagai cara salah satunya dengan menerapkan prinsip 3R yaitu :
-
Reduce: Mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang
tidak terlalu kita butuhkan.
-
Reuse : Memakai dan
memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu
yang baru.
-
Recycle: mendaur ulang
kembali barang lama menjadi barang baru.
Metode ini bisa dilakukan dengan cara memilah sampah organik dan
anorganik yaitu dengan cara membuat tempat sampah khusus untuk sampah organik
dan anorganik. Dengan memilah sampah organik dan anorganik kita bisa
mengolah sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Upaya untuk menciptakan perkampungan yang hijau,
bersih dan nyaman di daerah perkotaan masih kurang. Maka dari itu kelompok kami
menulis sebuah gagasan yang terinspirasi dari permasalahan kehidupan sehari-
hari seperti timbulnya polusi kendaraan yang terus meningkat, sampah yang
mengunung di tempat pembuangan sampah. Gagasan tersebut berupa memotivasi perkampung
di Surabaya yang belum melaksanakan program penghijauan dengan mencontoh
kampung yang sudah melakasanakan program penghijauan dan pengelolaan sampah
yang baik. Agar kampung tersebut memperoleh banyak manfaat dari pelaksanaan program
penghijauan.
1.2
Tujuan
1. Untuk
memberikan solusi atau masukan mengenai usaha penghijauan perkampungan di
surabaya semakin banyak.
2. Untuk
mengetahui kondisi kekinian penghijauan lingkungan dan pengelolaan sampah di
Surabaya.
3. Untuk
mengetahui solusi apa saja yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya
untuk kondisi penhijauan dan pengelolaanan sampah sebelumnya.
4. Agar
menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman bebas polusi dan banjir.
1.3
Manfaat
1. Memberdayakan
masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos.
2. Memberdayakan
masyarakat dalam pemanfaatan sampah plastik dan botol minuman untuk di buat
menjadi kerajinan.
3. Pengelolaan
sampah menjadi pupuk kompos oleh masyarakat, sebagai media tanaman.
4. Menambah
pendapatan dari pemanfaatan sampah menjadi kerajinan.
BAB 2
GAGASAN
A.
Kondisi
Kekinian Penghijauan dan Pengeloaan Sampah Saat Ini
( dikutip dari blog www.bambangsaid.com
) Pada tahun 2008, daerah langganan banjir di Surabaya berangsur berkurang.
Tahun 2010, di Surabaya hampir tidak ada titik daerah banjir
yang melebihi satu hari.
Tahun 2013, kondisi Surabaya sudah mulai
stabil dan semoga tanpa banjir. Maka Beragam
upaya dilakukan pemerintah kota
Surabaya agar Ibu Kota Jawa Timur ini menjadi kota yang Bersih dari tumpukan
sampah, dan menciptakan sebuah kesadaran dalam diri setiap warga kota Surabaya
tentang pentingnya sebuah lingkungan yang bersih. Untuk membuat warga lebih
bersemangat, Pemkot Surabaya, Unilever dan Jawa Pos membuat semacam kompetisi
antar-RW pada 2005 lalu. Konsepnya sederhana, kampung-kampung harus membuat
program khas dalam menangani masalah sampah dan penghijauan selama
sebulan.
Dewan
juri yang juga melibatkan pakar lingkungan akan menilainya berdasar sejumlah
parameter. Yang dinilai adalah berapa banyak sampah yang diolah, orisinalitas
program, tingkat kemudahan pelaksanaan program dan partisipasi serta kesadaran
warga. Awalnya yang ikut adalah lima kampung terbaik di tiap kecamatan. Namun,
pada perkembangannya, ada sekitar 500 kampung yang ikut lomba pada 2010 lalu.
"Terpaksa dibatasi. Kalau semua dari 1.500 RW ikut, bagaimana nanti teknis
pelaksanaan lombanya," papar Bambang DH. Hasilnya menakjubkan. Muncul
sejumlah kampung unggulan yang benar-benar sulit dibayangkan akan bisa terwujud
sebelumnya. Sebuah kampung di kawasan Kalirungkut yang menjadi pemenang
"Surabaya Green and Clean" pada 2008, misalnya. Bukan hanya terbebas
dari problem sampah, kampung itu malah mengimpor sampah dari kampung sebelah.
"Mereka punya rumah kompos yang cukup besar, bekerja sama
dengan Pusdakota Ubaya (LPM-nya Universitas Surabaya)," kata Camat Rungkut
saat itu, Irvan Widyanto, yang sekarang ini menjabat sebagai Kasatpol PP
Surabaya. Untuk menjaga lingkungannya, kampung itu bahkan punya pasokan polisi
sampah sendiri. Siapapun yang membuang sampah sembarangan didenda.
Salah satu cara
pengelolaan sampah menggunakan system 3R
Dengan 3R
atau pengolahan pupuk kompos organik mereka bisa mengolah sampah rumah tangga
tadi menjadi usaha rumahan atau usaha kelompok masyarakat (UKM). Caranya yaitu
dengan menerapkan sistem pemilahan sampah organik dan anorganik dengan membuat
tempat sampah yang khusus untuk sampah organik dan anorganik pada setiap rumah
warga. Dengan terlebih dahulu menyampaikan apa saja jenis sampah organik dan
anorganik rumah tangga.
Mengolah Sampah Organik dan Anorganik dengan Metode 3R
Sampah
Anorganik – Sampah anorganik bisa di olah dengan proses daur ulang. Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan
bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali.
Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga
bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya
adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurang kerusakan lahan dan emisi
gas rumah kaca dari pada proses pembuat barang baru.
Sampah bisa diolah dengan berbagai cara salah satunya
dengan menerapkan prinsip 3R dalam rumah tangga yaitu :
Reduce: Mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang
tidak terlalu kita butuhkan, Misalnya : Kurangi pemakaian kantong plastik.
Biasanya sampah rumah tangga yang paling sering di jumpai adalah sampah dari
kantong plastik yang dipakai sekali lalu dibuang. Padahal, plastik adalah
sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai kembali. Karena
itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang dengan cara
mengelompokkan sampah rumah tangga yang berdasarkan jenisnya dengan membuat
tempat sampah anorganik dan organik , seperti kaca, kertas, plastik,
sayur-sayuran, sesuai jenisnya.
Reuse : Memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak
terpakai menjadi sesuatu yang baru. Sampah rumah tangga yang bisa digunakan
untuk dimanfaatkan seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah
sabun lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin
misalnya diolah menjadi tempat untuk tempat tisu, tusuk gigi atau cottonbud. Selain itu barang-barang
bekas tersebut dapat dimanfaatkan oleh anak-anak, misalnya memanfaatkan buku
tulis lama jika masih ada lembaran yang kosong bisa dipergunakan untuk corat
coret, buku-buku cerita lama dikumpulkan untuk perpustakaan mini di rumah untuk
mereka dan anak-anak sekitar rumah. Itu juga salah satu cara pemanfaatan sampah
rumah tangga.
Recycle: mendaur ulang
kembali barang lama menjadi barang baru. sampah
organik bisa di manfaatkan sebagai pupuk dan sampah anorganik bisa di daur
ulang menjadi sesuatu yang bisa di gunakan kembali contohnya: mendaur ulang
kertas yang tidak di gunakan menjadi kertas kembali, botol plastik bisa disulap
menjadi tempak alat tulis, plastik detergen,susu, bisa di jadikan tas
cantik,dompet,dan lain-lain.
Menurut data dari media sosial ada
beberapa kawasan perkampungan hijau di Surabaya yaitu di desa Jambangan
kecamatan krukah, kampung Margorukun RW X Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan
dan kawasan Rungkut Lor Surrabaya. Kampung yang dapat menarik wisatawan domestik dan
internasional apabila berkunjung ke Surabaya. Sehingga dapat menambah devisa
untuk kota Surabaya dan Surabaya dapat menjadi contoh kota lain di Indonesia.
Menurut Bu Risma Wali
Kota Surabaya "Karenanya, saya berharap kepada semua lapisan masyarakat
agar tetap pro aktif dalam menjaga dan melestarikan kebersihan lingkungan dan
penghijaun di masing-masing wilayahnya dan diharapkan agar lebih 'wellcome'
terhadap kedatangan wisatawan asing sehingga kedepan kota kebanggaan arek-arek
suroboyo ini bisa lebih diterima oleh wisatawan asing, pungkasnya.
B.
Solusi yang pernah di Lakukan dalam penghijauan dan pengelolaan
sampah di perkampungan di Surabaya
Berbagai upaya untuk
menangulangi banjir telah di lakukan oleh pemerintah dan warga Surabaya. Sampai
saat ini Bu risma gemar melakukan gerakan penghijauan seperti pembuatan
taman dan penghijauan kampung di
Surabaya . Masyarakat juga mendukung adanya gerakan penghijauan ini dengan
memelihara kebersihan kampung dan menciptakan kampung hijau sehingga dapat mengantarkan
Surabaya untuk menjadi pemenang dalam pengelolaan lingkungan dan pendapat piala
Adipura.
Program ADIPURA adalah salah satu program yang direncanakan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup untuk membantu Pemerintah Daerah, dalam hal ini
Kota dan Kabupaten serta Propinsi, meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan
lingkungan hidup di daerahnya dalam rangka mencapai Tata Praja Lingkungan
(GEG). Sasaran dari Program ADIPURA adalah terwujudnya pemerintahan yang baik (good
governance) dan lingkungan yang baik (good environment). sehingga
pemerintah bisa mendapatkan respon (tanggapan) yang tepat untuk penyelesaian
masalah-masalah lingkungan yang mendesak.
Solusi yang pernah di lakukan Bu Risma
dan warga Surabaya adalah dengan melalui kelompok tabungan perempuan di
masing-masing kampung, warga sepakat memilah sampah. Sampah plastik dan kertas
dipilah dan dikumpulkan tiap hari Minggu. Sampah ditimbang dan dijual kepada
pengumpul di sekitar kampung. Uang yang didapat dikumpulkan pada kelompok
tabungan dan dijadikan dana cadangan renovasi kampung.
Solusi yang lain adalah sampah
organik yang berasal dari masing-masing rumah dicacah dan dimasukkan dalan
sebuah keranjang ”ajaib” yang disebut Keranjang Takakura, dari nama penciptanya,
Prof. Takakura dari Jepang. Keranjang Takakura adalah salah satu cara
pengomposan paling sederhana yang dilakukan pada lingkungan terkecil, yaitu
rumah-tangga. Dengan paradigma baru ”memilah dan mengolah sendiri”,
masing-masing rumah dan anggota keluarga akan sadar bahwa sampah bukan masalah.
Setiap 4-5 bulan sekali dilakukan panen bersama kompos, hasil dari Keranjang
Takakura. Sebagian hasilnya ditawarkan kepada Pemerintah Kota, yang saat ini
sedang menggalakkan penghijauan kota. Sebagian lainnya digunakan
untuk memupuk tanaman obat-obatan (TOGA, Tanaman Obat Keluarga)
yang di tanam di lahan sempit di tepi jalan kampung masing-masing.
Dengan adanya
suatu gerakan penghijauan yang di lakukan Bu Risma yang dapat memberikan suatu
inovasi untuk walikota lain agar mereka juga melakukan gerakan penghijauan di
kotanya
C.
Solusi
dan Langkah Strategis untuk membenahi Lingkungan Perkampungan kota Surabaya
Pelaksanaan membenahi lingkungan di Surabaya sudah
cukup baik tetapi perlu di tingkatkan lagi teruma untuk penghijauan dan
pengelolaan di kampung Surabaya. Agar masyarakat kampung mau melakukan
perbaikan lingkungan dengan menciptakan penghijauan di kampungnya
sendiri-sendiri. Selain juga pengelolaan sampah RT (rumah tangga) dengan
membuat kerjainan yang menambah nilai ekonomis bagi warga.
Solusi pertama untuk menciptakan lingkungan hijau adalah dengan
pembersihan sampah di sungai
kalimas yang dapat di gunakan sebagai wisata alam. Sangat
menarik jika kita bisa menyusuri sepanjang Sungai Kalimas dengan naik kapal
atau perahu. Dari Kalimas ini banyak obyek yang bisa dinikmati. Dimulai dari
pintu air jagir di Wonokromo, lalu terus mengikuti aliran sungai kita akan
sampai ke jembatan BAT di Ngagel. Setelah itu tiba di kawasan sekitar Pasar
Bunga Kayoon, pasar bunga terbesar di Surabaya. Berikutnya Anda akan menikmati
tepian sungai yang tak jauh dari Monumen kapal Selam. Selanjutnya ada Jembatan
taman Prestasi yang tak jauh dari Taman Prestasi yang asri itu. Lalu Anda akan
melintasi jembatan Peneleh yang tersohor sejak zaman penjajahan. Wilayah ini
dulunya merupakan pelabuhan transit perdagangan antar pulau.
Solusi yang kedua adalah penganti pohon yang sudah tua dengan bibit
baru agar tidak membahayakan pengendara di jalan. Hal tersebut sering terjadi
saat Surabaya mengalami hujan deras di sertai angin kencang. selain itu
penanaman pohon dapat mengurangi polusi kendaraan dari asap montor yang sangat
membahayakan kesehatan.
Solusi yang ke tiga adalah motivasi dan penyadaran masyarakat akan
pentingnya kampung yang hijau dan bersih. Cara memotivasi dapat di lakukan
dengan cara mengadakan lomba kampung hijau dan pengelolaan sampah RT (rumah
tangga) yang harus diikuti oleh semua kampung di Surabaya. Manfaatnya selain
kampung bersih dan tidak ada penumpukan sampah di TPS (Tempat pembuangan
sampah) yang dapat menimbulkan masalah terutama masalah kesehatan seperti
ganguan pernapasan dan lain-lain. Selain kampung yang melakukan program
penghijauan dapat di gunakan sebagai tempat wisata yang dapat menambah
pendapatan daerah.
Solusi keempat adalah dengan perbanyak taman hijau untuk wilayah
timur Surabaya. Di karenakan adanya pembangunan lingkar timur Surabaya seperti
pembangunan perumahan dan gedung yang harus di imbangi dengan kawasan hijau
agar kota Surabaya tetap menjadi kota hijau yang memotivasi kota-kota lain
untuk melakukan hal yang sama.
Solusi kelima adalah dengan rutin membersikan sampah yang memenuhi
selokan agar tidak terjadi banjir. Apabila daerah yang sering terjadi banjir di
karenakan selokan di tempat tersebut kecil maka pemerintah harus meperbesar
selokan atau apabila di tempat tersebut tidak ada selokan maka harus membikin
selokan sebagai tempat air hujan agar air hujan tersebut tidak memuhi jalan.
Solusi keenam adalah dengan mengadakan pelatihan proses pemanfaatan
sampah organik menjadi pupuk kompos dan kerajinan, seperti tas, dompet, dan
asesoris yang lain. Program pelatihan ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan kepada
masyarakat kampung yang belum melaksanakan program penghijauan.
BAB 3
RANGKUMAN
Memberikan motivasi pada masyarakat di kampung lain yang belum
melaksanakan program penghijauan dan pengelolaan sampah. Dengan memberikan
pelatihan kepada masyarakat cara mengelola sampah dengan menerapkan system
pemilihan sampah organic dan anorganik (sistem 3R). penerapan sistem 3R
tersebut dirasa kurang maka kami mempunyai suatu gagasan untuk memotivasi semua
kampung di kota Surabaya dapat melaksanakan program penghijauan.
Dari hasil analisis masalah diatas kelompok kami memberikan solusi
sebagai berikut :
Solusi pertama untuk menciptakan lingkungan hijau adalah dengan
pembersihan sampah di sungai
kalimas yang dapat di gunakan sebagai wisata alam. Sangat
menarik jika kita bisa menyusuri sepanjang Sungai Kalimas dengan naik kapal
atau perahu. Dari Kalimas ini banyak obyek yang bisa dinikmati. Dimulai dari
pintu air jagir di Wonokromo, lalu terus mengikuti aliran sungai kita akan
sampai ke jembatan BAT di Ngagel. Setelah itu tiba di kawasan sekitar Pasar
Bunga Kayoon, pasar bunga terbesar di Surabaya. Berikutnya Anda akan menikmati
tepian sungai yang tak jauh dari Monumen kapal Selam. Selanjutnya ada Jembatan
taman Prestasi yang tak jauh dari Taman Prestasi yang asri itu. Lalu Anda akan
melintasi jembatan Peneleh yang tersohor sejak zaman penjajahan. Wilayah ini
dulunya merupakan pelabuhan transit perdagangan antar pulau.
Solusi
yang kedua adalah penganti pohon yang sudah tua dengan bibit baru agar tidak
membahayakan pengendara di jalan. Hal tersebut sering terjadi saat Surabaya
mengalami hujan deras di sertai angin kencang. selain itu penanaman pohon dapat
mengurangi polusi kendaraan dari asap montor yang sangat membahayakan
kesehatan.
Solusi yang ke tiga adalah motivasi dan penyadaran masyarakat akan
pentingnya kampung yang hijau dan bersih. Cara memotivasi dapat di lakukan
dengan cara mengadakan lomba kampung hijau dan pengelolaan sampah RT (rumah
tangga) yang harus diikuti oleh semua kampung di Surabaya. Manfaatnya selain
kampung bersih dan tidak ada penumpukan sampah di TPS (Tempat pembuangan
sampah) yang dapat menimbulkan masalah terutama masalah kesehatan seperti
ganguan pernapasan dan lain-lain. Selain kampung yang melakukan program
penghijauan dapat di gunakan sebagai tempat wisata yang dapat menambah
pendapatan daerah.
Solusi keempat adalah dengan perbanyak taman hijau untuk wilayah
timur Surabaya. Di karenakan adanya pembangunan lingkar timur Surabaya seperti
pembangunan perumahan dan gedung yang harus di imbangi dengan kawasan hijau
agar kota Surabaya tetap menjadi kota hijau yang memotivasi kota-kota lain
untuk melakukan hal yang sama.
Solusi kelima adalah dengan rutin membersikan sampah yang memenuhi
selokan agar tidak terjadi banjir. Apabila daerah yang sering terjadi banjir di
karenakan selokan di tempat tersebut kecil maka pemerintah harus meperbesar
selokan atau apabila di tempat tersebut tidak ada selokan maka harus membikin
selokan sebagai tempat air hujan agar air hujan tersebut tidak memuhi jalan.
Solusi keenam adalah dengan mengadakan pelatihan proses pemanfaatan
sampah organik menjadi pupuk kompos dan kerajinan, seperti tas, dompet, dan
asesoris yang lain. Program pelatihan ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan
kepada masyarakat kampung yang belum melaksanakan program penghijauan.
Harapan kami dari solusi-solusi yang ditawarkan dapat membantu
pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan program penghijauan dan pengelolaan
sampah secara menyeluruh kepada masyarakat kampung di kota Surabaya.
As claimed by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason women in this country live 10 years longer and weigh on average 19 KG lighter than we do.
ReplyDelete(And actually, it is not related to genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING to around "how" they are eating.)
BTW, What I said is "HOW", and not "WHAT"...
Click on this link to discover if this easy test can help you discover your real weight loss potential